Sebaliknya, ajukan pertanyaan kembali kepada anak untuk menggali pemikiran mereka lebih dalam.
Misalnya, jika anak bertanya mengapa langit berwarna biru, Anda bisa menjawab dengan pertanyaan, "Apa yang kamu pikirkan tentang warna langit? Apa yang bisa terjadi jika langit berwarna merah atau hijau?"
Dengan cara ini, anak tidak hanya mendapatkan jawaban, tetapi juga diajak untuk berpikir lebih jauh dan kritis mengenai hal tersebut.
Mendorong anak untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar juga sangat membantu dalam melatih keterampilan berpikir kritis mereka.
Berikan mereka kesempatan untuk mencoba hal-hal baru, baik itu dalam bentuk permainan, eksperimen sederhana, atau kegiatan kreatif lainnya.
Misalnya, saat mereka bermain dengan mainan konstruksi, beri mereka tantangan untuk membuat bentuk tertentu dan biarkan mereka mencari solusi sendiri.
2. Mengajarkan Anak untuk Mengidentifikasi dan Memecahkan Masalah
Keterampilan berpikir kritis akan semakin terasah ketika anak diajak untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah secara mandiri.
Ketika anak menghadapi suatu masalah, baik itu dalam permainan atau situasi sehari-hari, bantu mereka untuk menganalisis masalah tersebut dan mencari berbagai cara untuk menyelesaikannya.
Tanyakan kepada anak, "Apa yang kamu rasa menjadi masalah di sini?" atau "Bagaimana kita bisa menyelesaikan masalah ini?"
Dengan cara ini, anak akan terbiasa untuk berpikir kritis dalam menghadapi tantangan dan mencari solusi yang efektif.