Namun, jangan hanya fokus pada teknik atau aturan permainan yang rumit.
Cobalah untuk membuatnya lebih ringan dan seru, seperti bermain lempar bola dengan tujuan untuk mencetak gol di gawang imajiner atau membuat rintangan kecil yang harus dilalui dengan bola.
Permainan seperti ini tidak hanya membuat anak aktif bergerak, tetapi juga membantu mereka untuk belajar tentang kerjasama tim dan disiplin.
Dengan cara ini, anak tidak akan merasa dipaksa untuk berolahraga, karena mereka sudah terlibat dalam aktivitas yang menyenangkan.
2. Membuat Tantangan Kecil dan Memberikan Pujian
Anak-anak cenderung suka tantangan.
Mereka merasa senang ketika berhasil mencapai suatu tujuan atau mengatasi rintangan.
Sebagai orang tua, Anda bisa memanfaatkan hal ini dengan membuat tantangan kecil yang melibatkan olahraga.
Misalnya, ajak anak untuk berlari keliling halaman rumah sebanyak tiga kali dalam waktu yang ditentukan atau membuat tantangan lompat jauh dengan jarak yang semakin bertambah setiap harinya.
Dengan adanya tantangan seperti ini, anak merasa terlibat dalam aktivitas yang menguji kemampuan mereka.
Setelah anak berhasil menyelesaikan tantangan, jangan lupa memberikan pujian atau reward sederhana, seperti stiker atau waktu bermain tambahan.