Mohon tunggu...
Bramantyo Adi
Bramantyo Adi Mohon Tunggu... -

Keep Calm and Digit Span

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Cerita Calon Psikolog - 3

18 April 2014   05:01 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:32 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuliah psikologi itu sekalian petualangan,

Gak harus keliling dunia, karena petualangan gua adalah keluar masuk otak manusia. Menjelaskan apa yang terjadi, apa yang tidak terungkap, apa yang kemungkinan belum terselesaikan, dan sebagainya. Ngemengin petualangan ala-ala mahasiswa psikologi, petualangan kocak gua dimulai saat semester dua. Alkisah dosen tercinta di mata kuliah psikologi sosial menggariskan demi lulus mata kuliah ini, seluruh peserta kuliah wajib bikin tugas akhir artikel psikologi sosial. Tiba-tiba gua punya ide super tengil buat tugas ini : minta bantuan seorang staf penjaga perdamaian PBB asal Indonesia jadi subjek artikel.

Pada pertemuan setelah UTS, dosen minta perkembangan tugas udah sejauh mana. Pertama minimal judul, judul tugas gua awalnya adalah :

Prosocial Behavior Pada Staf Penjaga Perdamaian PBB Asal Indonesia

Ceritanyeeee begini, gua tertarik dengan pembahasan prosocial behavior. Bahasa gaulnya adalah perilaku menolong. Menurut psikologi sosial, seorang bisa prososial juga lihat-lihat. Kayaknya prososial yang dimaksud itu prososial menurut kacamata Barat karena ada dimensi lu mau nolong orang, sebenernya lu sendiri bisa nggak ngerahin tenaga lu? Nah, hal ini agak beda ya di Indonesia, namanya menolong orang dalam kesulitan dalam pengamatan gua ada dimensi flow atau ekstase. Kedua dimensi itu muncul ketika menolong orang lain, sama sekali gak mikir akan membahayakan diri sendiri, dinikmatin aja. Lebih lanjut, aplikasinya adalah gua mau menggambarkan seorang staf penjaga perdamaian PBB sejauh mana dia mampu mengerahkan tenaga terbaiknya sebagai individu untuk membantu orang lain terutama di lokasi penugasan.

Satu hal yang paling awam sebagai mahasiswa psikologi : revisi-tanpa-batas.

Dosen segera merevisi judul tugas menjadi

Self Concept Pada Staf Penjaga Perdamaian PBB Asal Indonesia

Jreng! Astaga..speechless saya sodara-sodara! Self Concept adalah konsep, yang berarti gak cuma satu biji doang dibahas tapi luas! Petualangan gokil lainnya adalah, ketika menyusun panduan wawancara buat subjek. Ceritanya subjek saat ini masih di penugasannya. Mau tau saat itu penugasan beliau dimana?? Irak aja bro.. deg-degan gua nunggu balasan e-mail dari beliau. Tiga minggu mungkin nunggu beliau, gua udah paham risikonya. Beliau bertugas di daerah konflik, peluru, IED, landmine kayaknya udah kayak kacang sukro bertebaran. Risikonya gede banget, syukur..tugas gua bisa selesai dan lulus mata kuliah! Suka gak suka, setelah tugas selesai dan lulus kuliah ini. Hal ini mempengaruhi alam bawah sadar saat skripsi. Ketika skripsi, dosen PA juga minta judul skripsi gua berubah dari happiness ke subjective well-being. Persamaannya adalah, dua-duanya adalah konsep besar di psikologi.

Hari ini, sebagai syarat lulus jadi sarjana. Tugas itu kembali gua jadikan artikel untuk syarat kelulusan.

*thank's to Kang Luigi Pralangga, good luck penugasan di Afghanistan.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun