Mohon tunggu...
Agung Santoso
Agung Santoso Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti isu - isu kemanusiaan.

Tertarik dengan isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menguji Trans Jatim pada Arus Mudik Lebaran 2024

25 Maret 2024   20:43 Diperbarui: 30 Maret 2024   16:54 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : www.redigest.web.id

Kini tradisi mudik menjelang Lebaran menjadi satu rangkaian tak terpisahkan dari bulan suci Ramadhan di Indonesia. 

Meski bukan syariat, namun mudik Lebaran menjadi kewajiban yang tak terlegitimasi Tuhan namun diminati oleh umat Muslim Indonesia. 

Mudik oleh DR. Devie Rahmawati, Peneliti dari Universitas Indonesia menyebut mudik merupakan kembali ke kampung setahun sekali dan biasanya bertepatan dengan perayaan hari keagamaan seperti Lebaran. 

Sementara Prof. Efendi Gazali, Peneliti dari Universitas Indonesia pula secara spesifik merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang melihat kata mudik memiliki dua makna. 

Pertama, pulang ke kampung halaman. Kedua, berlayar, pergi, ke udik (hulu sungai, pedalaman). 

Sebuah survey bertajuk "Potensi Pergerakan Angkutan Lebaran 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan menunjukkan jika jumlah pemudik terbesar di Indonesia berasal dari Jawa Timur, yakni 31,3 juta orang atau setara 16,17 persen total dari keseluruhan pemudik. 

Salah satu temuan menarik dari hasil survey ini adalah sepeda motor merupakan kendaraan paling diminati oleh pemudik yang berasal dari Jatim. 

Motor dianggap lebih fleksibel dan memiliki biaya yang lebih terjangkau jika dibandingkan dengan alat transportasi yang lain. 

Trans Jatim Dalam Arus 

Inovasi Bus Trans Jatim menjadi good practices yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) pada tujuan ke-11 Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, yang mengupayakan untuk menjadikan kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun