Mohon tunggu...
Mas Untung
Mas Untung Mohon Tunggu... Penulis - Bangga Jadi Orang Desa

Menulis adalah cara asyik untuk mempelajari apa yang kita minati. Cita-Cita : Tinggal di Desa, Rejeki Kota, Wawasan Mendunia. Website: www.investorndeso.com

Selanjutnya

Tutup

Diary

Bayar Tilang dengan Uang Pinjaman dari Polisi di Lokasi yang Sama

11 Juli 2021   21:55 Diperbarui: 11 Juli 2021   22:29 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dok ;travelspromo.com)

Kisah ini saya alami sekitar Tujuh Belas Tahun lalu yakni di bulan November 2004. Ketika itu saya masih mahasiswa yang duduk di semester 4 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Galuh, Ciamis.

Bermula ketika saya dan sahabat saya, Baban yang merupakan adik kelas atau satu tingkah di bawah saya. Hendak menggelar Bazar Buku dalam rangka ngabuburit menyemarakan Bulan Ramadhan di Taman Raflesia Alun-Alun Ciamis.  

Saat itu kebetulan Baban selain kuliah juga sambil bekerja di Toko Buku, yakni Toko Buku Hana yang lokasinya berada tidak jauh dari Alun-Alun. Yakni sekitar 100 meter ke selatan dari Pos Polisi Lalu Lintas yang ada di Alun-Alun.

Jadi alurnya adalah bahwa kita berdua akan membawa buku dalam duz dari toko buku untuk di bawa ke alun-aluan. Dengan posisi berseberangan arah dengan letak pos polisi tersebut. Kita dari arah selatan yang cukup hanya melintasi perempatan jalan nasional maka sampailah di alun-alun pos polisi berada di sisi utara alun-alun Ciamis.

Kejadian saat itu sekitar jam setengah 3 sore, kebetulan sepulang dari kampus dua jam sebelumnya sekitar jam setengah 1 siang saya berkunjung ke toko tersebut sekedar untuk baca-baca  gratisan buku yang ada di rak toko sambil menungu waktu sore tiba. Dua jam setelah itu tibalah saatnya membawa buku yang sudah di pisahkan untuk di jual di alun-alun. 

Sebelum berangkat saya sudah menyarankan agar pakai motor saya saja, yang tentunya selalu di bekali dengan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK)  dan Helm yang biasa saya pakai selalu saya taruh di atas stang motor. Tapi saat itu Baban justru menawarkan pakai motor toko saja akhirnya saya pun mengalah dan kita menggunakan motor toko.

Namun karena posisi sehabis membaca buku di tengah terik siang yang panas dan rasa haus saat puasa, dalam kondisi sedikit lelah jadi kurang fokus. Kita tidak sadar kita ke alun-alun dengan tidak mengenakan  helm satu pun. Tanpa membawa STNK dan belum memiliki SIM (Surat Ijin Mengemudi) alias bodong, dengan tenangnya kita menurunkan barang dari motor di tengah alun-alun yang di depan persis adalah pos polisi.

Sontaklah, saat itu pula pak polisi mendekat dan langsung menanyakan perihal surat-surat kendaraan bermotor dan helm.  Dalam batin saya, hmm apes deh rupanya harus mengalami urusan tilang menilang dan masuk kandang macan lagi.. 

Awalnya saya masih pede alias percaya diri, sebab Baban saya suruh langsung ke toko untuk ambil STNK motor.  Motor pun akhirnya di tuntun ke pos polisi, dan saya makin pede lagi ketika dari kejauhan tampak ada polisi yang sepertinya saya kenal, ada dua polisi lain  sedang stanbye di pos polisi.

Ketika mendekat ke polisi, tebakan saya benar ternyata yang ada di pos polisi adalah anggota polisi  baru yang kebetulan pernah satu kelas di semester pertama kuliah di FISIP. Anggota polisi baru ini adalah Topan Yogaswara yang sempat bareng di semester awal namun akhirnya tidak di lanjut karena lolos dalam seleksi kepolisian. 

Ketika di tanya soal STNK  saya bilang lagi di ambil sama teman saya, tak lama kemudian ada sms dari Baban yang memberitahukan bahwa STNK ada di Bandung di rumah pemilik Toko katanya tertinggal. Yang tidak mungkin kalau saat itu harus di ambil ke bandung dulu ambil STNK. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun