Mohon tunggu...
Agus Sugito
Agus Sugito Mohon Tunggu... -

aktif sebagai pengelola Beastudi Etos Dompet Dhuafa, mengelola SDM Strategis di 14 PTN se Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Apapun yang Terjadi Pada Diri Anda Kemarin, Tersenyumlah Karena Anda Masih Memiliki Hari Ini

16 Januari 2012   04:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:50 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin judul di atas kepanjangan ya? Hehe, tetapi saya sangat menyukai kata-kata diatas. Anda tahu kata-kata diatas berasal dari siapa? Hmmmmm. Penasaran? Jadi begini ceritanya. Suatu ketika, saat saya sedang suntuk, entah karena pekerjaan atau memikirkan hal yang lain, dan dalam perjalanan pulang saya bertemu dengan rekan kerja yang lain. Mungkin karena wajah saya yang menunjukkan wajah suntuk dan kuyu, rekan tersebut bertanya “ehh ada apa Pak? Kayaknya suntuk banget neh?”“ahh gapapa Pak, cuma capek saja mungkin” jawab saya. “owh begitu Pak, tapi mohon maaf Bapak kalau saya boleh memberi nasehat, apapun yang terjadi pada diri Bapak kamarin, tersenyumlah karena Allah masih memberi Bapak hari ini”, tertegun juga saya mendengar nasehat ini. Dan Anda benar ingin tahu nasehat ini datangnya dari siapa? Nasehat ini datang dari security kami di kantor. Ya, “hanya” dari seorang security.

Disini saya ingin mengajak Anda belajar 2 hal dari peristiwa ini. Pertama jangan pernah menganggap bahwa tatkala ada orang yang profesinya lebih “rendah” dari pada Anda berarti Anda tidak membutuhkan nasehat dari orang tersebut. Itu sebuah kesalahan. Karena tatkala kita merasa sudah berilmu, sudah merasa mengetahui segala hal dalam hidup, maka disanalah awal dari kebodohan kita. Kita merasa tidak membutuhkan nasehat lagi, merasa sudah dewasa, bijakasana apalagi bila nasehat itu datangnya dari orang yang mungkin memiliki “kasta” sosialyang lebih rendah dari kita, kita merasa mereka tidak layak memberikan nasehat kepada kita. Kita merasa tatkala orang-orang yang secara pendidikan lebih rendah dari pada kita juga tidak layak memberi nasehat kepada kita. Hmmmm, betapa sombongnya kita. Padahal sesungguhnya hikmah itu bisa berasal dari siapapun yang bahkan mungkin dari orang yang tidak kita sangka-sangka. Kebijaksanaan itu bisa berasal dari seorang tukang becak, pedagang dipasar, anak-anak SD, ya bahkan siapapun orang yang Allah hadirkan dalam kehidupan kita dan pernah berinterkasi dengan kita, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan Allah perlihatkan kepada kita. Allah ingin mengajari kita tentang suatu hal, tentang suatu kebijaksanaan yang bisa jadi berangkatnya dari siapapun yang tidak kita sangka-sangka. Di saat yang lain saya menjadi teringat denganseorang nenek yang kami anggap sebagai nenek kami sendiri sewaktu saya masih tinggal di Asrama Beastudi Etos Semarang, setiap pagi beliau menjual sarapan kepada kami, bahkan pada waktu Bulan Ramadhan pun beliau tetap menjual makanan untuk sahur kepada kami. Padahal beliau sudah berumur, dan memiliki anak-anak yang saya yakin dapat menanggung beban hidup beliau. Tatkala di pagi hari selepas subuh di Masjid saya sempatkan ngobrol-ngrol dengan Mbah kami ini. Pada waktu itu saya tanyakan kepada beliau kenapa beliau mau repot-repot menyiapkan sarapan bagi kami di Asrama Etos dengan harga yang sangat murah sekali. Apa jawaban beliau waktu itu? Beliau menyampaikan bahwa alasan utama kenapa beliau mau membuatkan sarapan bagi kami adalah karena beliau ingin membantu kami, ya membantu dengan menyiapkan sarapan harga murah tapi cukup bergizi sebelum kami memulai aktivitas di setiap harinya. Coba bayangkan betapa mulianya perbuatan beliau. Terharu saya waktu mendengar penjelasan dari beliau waktu itu. Ingat, nasehat itu bisa berangkat dari siapapun baik secara langusng maupun tidak langsung. Kitalah yang musti lebih peka, apa sebenarnya yang ingin Allah sampaikan kepada kita dengan kejadian ini? Seringlah bertanyakepada diri kita masing-masing

Kedua, saya ingin mengajak Anda untuk bersama belajar tentang rasa syukur dari nasehat rekan kerja saya tadi. Memang salah satu konskuensi kehidupan adalah masalah, kalau kita anggap setiap hal yang menimpa kita adalah masalah. Tetapi tatkala setiap hal yang menimpa kita dalam kehidupan ini kita pandang bahwa tidak pernah terjadi secara kebetulan dan semua adalah rencanaNya maka yang ada adalah pembelajaran dan pembelajaran. Kita musti belajar lebih baik, lebih dewasa dan lebih bijaksana dalam melihat kehidupan ini. Dan jangan pernah khawatir tatkala di masa lalu, di hari kemarin kita ternyata memiliki masa lalu yang tidak baik, memiliki hari yang “buruk”, jangan patah arang, jangan patah semangat, jangan pernah menyerah. Tersenyumlah, bersyukurlah bahwa Dia masih menganugerahkan hari yang luar biasa pada Anda, yakni hari ini. Ya, apapun yang terjadi pada diri Anda kemarin, tersenyumlah karena Anda masih memiliki hari ini. Bukan berarti kita tidakboleh menengok kebelakang, melihat masa lalu, bukan berarti kita tidak boleh memandang hari kemnarin, tidak. Tetapi jadikan semua hal yang kita dapat di masa yang lalu, di hari kemarin sebagai ajang pembelajaran bagi kita, betapapun payahnya hari yang kita lewati kemarin tersenyumlah karena kita masih memiliki hari ini, jadikan hari ini sebagai ladang kerja keras, jadikan hari ini sebagai lahan pembelajaran, jadikan hari ini sebagai tanah kebijaksanaan. Ya karena memang kita hanya memiliki hari ini, kerena kemarin adalah masa lalu, besok adalah misteri dan hari ini adalah anugerah. Tetap semangat, tetap bergerak, semoga menjadi lebih bijaksana. Jadikan semua hal yang menimpa kita sebagai ajang pembelajaran bagi kita.

Terimakasih atas inspirasinya Bang Dendy Koswara.


Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun