Mohon tunggu...
M. Suaizisiwa Sarumaha
M. Suaizisiwa Sarumaha Mohon Tunggu... Dosen - Berakit-rakit dahulu. Aeru tebai aetu.

Truth Hunter Founder dan Coordinator Luahawara Young Community (LYC) Founder Komunitas Bale Ndraono (KBN)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Pendidikan di Era Digital

13 Mei 2023   10:40 Diperbarui: 13 Mei 2023   10:42 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan dengan segala interaksinya. dokpri

Perkembangan Pendidikan di Era Digital

Era digital merupakan era transformasi, kegiatan dan aktivitas manusia sebagian sudah digantikan oleh mesin. Mulai dari pekerjaan ringan apalagi dengan pekerjaan berat. Perubahan ini memuntut manusia adaptif dan terus bertransformasi. Perubahan ini turut memengaruhi bentuk dan sifat sosialisai dari masyarakat, namun proses ini juga tidak semuanya dipengaruhi oleh digitalisasi.     

Perkembangan pendidikan juga dipengaruhi oleh kemampuan artifisial inteligensi dalam mengembangkan kemapuan-kemampuan teknologi lainnya. Keterhubungan manusia dengan teknologi juga dipengaruhi karena kemampuannya dalam mendesain dan mengkonstruksi sistem jaringan yang dibenam dalam teknologi yang dihasilkan manusia. Perkembangan ini yang memengaruhi aktivitas manusia secara digitalisasi.

Pendidikan dan proses akademik terus dan seperti dipaksakan agar manusia melakukannya (adaptive). Terbukti pada masa bencana non-alam pendemik Covid-19 turut berperan dalam merubah perilaku manusia dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran. Guru, siswa, dan orang tua jak jarang melakukan kolaborasi agar proses pembelajran kepada anak-anaknya berjalan dengan baik. Orang tua yang merasa terbebani dalam membelajarkan anak-anaknya dengan terpaksa dan seperti dipaksakan untuk menjadi pendidik. Maka, benar bahwa pendidikan diawali lebih dahulu dari dumah sebelum orang tua menitipkan anakknya di lembaga pendidikan, yaitu sekolah.

Perkembangan teknologi dan kemampuan AI dengan segala kemampuanya dalam memberikan bahkan memenuhi harapan mansuia dalam bertindak dan menyelesaikan permsalahan pekerjaan manusia, namun tidak akan pernah mampu menggantikan sisi humanisme manusia dalam memanusiakan manusia. Manusia harus menghadapi manusia bukan berkomunikasi dengan teknologi/mesin ketika bersosialisasi, artinya bahwa secangih dan sehebat apapun teknologi dan mesin namun, beberapa pekerjaan tidak akan menggantikan posisi manusia baik dalam pendidikan, pikologi, filsafat, sosial, kesehatan, agama, perjalanan wisata & pariwisata, budaya dan berbagai interaki lainnya beserta dengan segala kekayaan kearifan lokal masyarakatnya. @mss

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun