Hijrah dari simbolisme ke substansi.
Hijrah dari fanatisme ke persaudaraan.
Hijrah dari diamnya umat terhadap penderitaan Gaza dan Sudan menjadi suara aktif yang membawa perubahan.
Islam bukan agama permusuhan. Ia adalah rahmat bagi seluruh alam. Tapi rahmat itu tidak akan terasa jika kita masih sibuk saling menyakiti sesama umat sendiri.
Indonesia Bisa Jadi Contoh Dunia
Dengan jumlah Muslim terbesar di dunia, Indonesia punya peluang besar menjadi role model Islam yang toleran, adil, dan damai. Tapi itu hanya mungkin jika kita mampu meneladani para ulama pendiri bangsa, mereka yang berhijrah dari sektarianisme menuju kenegaraan.
Bayangkan jika umat Islam Indonesia bersatu maka kita bisa menjadi kekuatan moral dan intelektual dunia Islam tanpa kekerasan, tanpa ekstremisme, tanpa kebencian.
Penutup: Jangan Ulangi Granada, Jangan Ulangi Baghdad
Hijrah 1447 H harus menjadi titik balik. Hijrah dari luka perpecahan menuju peradaban baru. Jika kita tidak mau belajar dari sejarah, kita hanya akan menjadi catatan kaki dari kegagalan yang berulang.
Umat Islam terlalu besar untuk terus sibuk bertengkar. Terlalu penting untuk hanya jadi penonton penderitaan saudara-saudara di Gaza dan Sudan.
Mari kita berhijrah. Bersama.