Mohon tunggu...
Maryam Fairuz Azzahra
Maryam Fairuz Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seorang mahasiswi yang suka mendengar cerita, menulis ide, dan berbagi sudut pandang tentang kehidupan sehari-hari. Bagi saya, tulisan adalah cara sederhana untuk ngobrol dengan lebih banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Hidup Hemat, Rezeki Berkah: Nilai-Nilai Keuangan Syariah dalam Mengelola Uang Anak Kos

13 Oktober 2025   22:19 Diperbarui: 13 Oktober 2025   22:19 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Menjadi anak kos berarti harus bisa mandiri dalam bebrbagai hal, terutama dalam mengelola uang. Setiap awal bulan mungkin dompet terasa seperti tebal karena baru saja mendapatkna kiriman. Sedangkan mulai minggu terakhir, sering kali dompet merasa tipis atau bahkan kosong. Hal ini sudah menjadi hal yang lumrah, terutama di kalangan mahasiswan yang sedang belajar hidup merantau. Namun, dalam Islam sebenarnya sudah mengajarkan prinsip-prinsip keuangan yang dapat menjadi solusi anak kos dalam mengatur uang dengan lebih bijak, bukan hanya sekedar cukup tetapi juga berkah.

Dalam ajaran Islam, uang bukan hanya sekedar alat untuk jual beli, namun juga sebagai hal yang harus bijak dalam penggunaannya. Dalam prinsip keuangan islam menyoroti keseimbangan antara kebutuhan dunia dan tanggung jawab spiritualnnya. Maksudnya adalah setiap pengeluaran dan pemasukannya digunakan dan didapat dengan cara yang halal, jujur, serta tidak berlebihan. Hal ini dikuatkan oleh firman Allah dalam Qs. Al-Furqon:67,

"Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tangah-tengah anatara yang demikian."

Ayat ini menjelaskan bahwa hidup hemat bukan berarti pelit, tetapi bijak dalam menggunakan uang. Anak kos yang melakukan prinisip ini dapat belajar tentang prioritas kebutuhan dibandingkan keinginan. Misalnya, memilih masak sendiri dibandingkan jajan di luar, atau menabung Sebagian uangnya untuk kebutuhan yang mendadak. Dalam konsep syariah, hal ini disebut qana'ah yaitu merasa cukup dan bersyukur atas apa yang dimiliki.

Selain itu, dalam ajaran Islam juga sangat menganjurkan untuk mencatat pemasukan serta pengeluaran. Dalam hal ini, anak kos dapat mengaplikasikannya dsengan cara sederhana, seperti mencatat pengeluaran harian di buku catatan atau aplikasi keuangan. Langkah ini merupakan awal untuk mencegah pemborosan dan meminimalisir pembelanjaan yang tidak perlu.

Dalam konsep manajemen keuangan syariah mengajarkan untuk Sebagian harta atau rezeki yang didapatkan untuk disalurkan pada kebaikan. Meskipun hidup serba pas-pasan, tetapi anak kos juga masih bisa bersedekah dalam bentu sederhana, contohnya berbagi makanan atau membantu teman yang membutuhkan. Seperti yang sudah disabdakan Nabi Muhammad:

"Sedekah tidak akan mengurangi harta." (HR. Muslim)

Perbuatan ini tidak hanya dapat mempererat hubungan dengan teman, tapi juga dapat menumbuhkan rasa empati dan keberkahan dalam menjalani hidup. Nilai yang terkandung dalam keuangan syariah ini yang menjadi pemebeda dengan konsep konvensional yang hanya berfokus pada keuntungan pribadi.

Di masa yang serba digital ini, banyak juga aplikasi keuangan syariah yang dapat membantu para anak kos dalam mengatur uangnya yang sesuai dengan prinsip islam. Misalnya, dompet digital syariah, tabungan tanpa bunga, hingga fitur zakat dan sedekah online. Dalam hal ini, menunjukkan bahwa keuangan syariah ini dapat diterapkan dengan mudah di kehidupan anak muda saat ini tanpa membrikan Kesan kuno.

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2025 menyatakan bahwa presentase literasi keuangan syariah di Indonesia masih rendah di angka 43,42%. Angka ini menunjukkan masih banyak Masyarakat, termasuk anak muda yang belum paham sepenuhnya tentang konsep keuangan syariah itu sendiri. Padahal, apabila hal tersebut dilakukan mulai sejak saat ini, konsep ini dapat membantu membentuk kebiasaan finansial yang sehat dan sesuai prinsip-prinsip Islam.

Penerapan prinsip-prinsip keuangan syariah pada anak kos tidak hanay menjadi Solusi bagi mereka untuk bertahan hidup secara finansial, tetapi juga membentuk karakter. Melalui belajar hemat, jujur, dsn bertanggung jawab dalam mengatur keuangannya. Mereka juga belajar menjadi pribadi yang lebih mandiri dan berintegritas.

Selain itu, sangat penting juga bagi anak kos untuk memahami makna berkah dalam keuangan. Dalam Islam, rezeki yang sedikit tetapi halal dan digunakan untuk kebaikan akan membawa ketenangan dan kecukupan. Bnyak contoh nyata yang terjadi di sekita, dimana banyak orang ynag berpenghasilan pas-pasan namun bisa hidup damai dan cukup. Hal tersebut dikarenakan pengelolaannya yang baik dan sesuai dengan syariat Islam. Namun sebaliknya, berpenghasilan besar tetapi tidak dikelola dengan baik atau bahkan mengandung nilai haram sering kali membawa masalah dan ketidaktenangan.

Apabila anak kos memahami makna ini, mereka mulai bisa mengatur keuangannya bukan hanya berdasarkan logika ataupun keinginan, tetapi juga berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Ketika apapun yang dilakukan niatnya karena Allah dan kebaikan, maka setiap langkahnya akan dinilai ibadah dan terasa lebih bermakna. Misalnya, menyisihkan uang untuk menolong teman, membayar kebutuhan dengan jujur, hingga menunaikan kewajibannya seperti membayar kos dengan tepat waktu. Semuanya adalah bentuk tanggung jawab yang bernilai ibadah.

Pada akhirnya, menjadi anak kos bukan sebuah alasan untuk melakukan pemborosan atau asal-asalan dalam mengelola uang. Justru di masa merantau inilah waktu yang baik untu belajar disiplin dalam keuangan dengan cara yang diberkahi dan sesuai syariah Islam. Karena pada dasarnya, rezeki tidak dapat diukur dari seberapa banyak uang yang didapat, tapi seberapa berkah dan bermanfaat uang itu digunakan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun