Selain itu, sangat penting juga bagi anak kos untuk memahami makna berkah dalam keuangan. Dalam Islam, rezeki yang sedikit tetapi halal dan digunakan untuk kebaikan akan membawa ketenangan dan kecukupan. Bnyak contoh nyata yang terjadi di sekita, dimana banyak orang ynag berpenghasilan pas-pasan namun bisa hidup damai dan cukup. Hal tersebut dikarenakan pengelolaannya yang baik dan sesuai dengan syariat Islam. Namun sebaliknya, berpenghasilan besar tetapi tidak dikelola dengan baik atau bahkan mengandung nilai haram sering kali membawa masalah dan ketidaktenangan.
Apabila anak kos memahami makna ini, mereka mulai bisa mengatur keuangannya bukan hanya berdasarkan logika ataupun keinginan, tetapi juga berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Ketika apapun yang dilakukan niatnya karena Allah dan kebaikan, maka setiap langkahnya akan dinilai ibadah dan terasa lebih bermakna. Misalnya, menyisihkan uang untuk menolong teman, membayar kebutuhan dengan jujur, hingga menunaikan kewajibannya seperti membayar kos dengan tepat waktu. Semuanya adalah bentuk tanggung jawab yang bernilai ibadah.
Pada akhirnya, menjadi anak kos bukan sebuah alasan untuk melakukan pemborosan atau asal-asalan dalam mengelola uang. Justru di masa merantau inilah waktu yang baik untu belajar disiplin dalam keuangan dengan cara yang diberkahi dan sesuai syariah Islam. Karena pada dasarnya, rezeki tidak dapat diukur dari seberapa banyak uang yang didapat, tapi seberapa berkah dan bermanfaat uang itu digunakan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI