Mohon tunggu...
Marya Ima Kulata Dessy
Marya Ima Kulata Dessy Mohon Tunggu... Guru - guru muda yang penuh dengan cita-cita untuk anak bangsa

salah satu guru di SMPN 1 Mentarang, Kabupaten Malinau Kalimantan Utara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Guru Kreatif di Tengah Covid-19

26 November 2020   15:48 Diperbarui: 26 November 2020   15:51 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menjadi seorang guru tidak hanya dituntut untuk dapat mengajar dan mendidik seorang anak, tetapi ditengah perkembangan dan tuntutan zaman sekarang ini, guru harus memiliki peran lebih terutama pada masa sekarang ini dimana hampir satu tahun Negara kita dilanda pandemic Covid-19 sehingga mengharuskan kita untuk beraktivitas dari rumah dan ruang gerak kita sangat terbatas. Semua seakan lumpuh dan terisolir akibat pandemic ini, tentunya kita harus menyesuaikan keadaan yang tercipta pada new normal ini.

Siapa yang pernah menyangka tatanan hidup kita dengan begitu mudah berputar 180 derajat dari gaya hidup kita biasanya,bahkan dulu anjuran dari KemenKes untuk hidup sehat,memakai masker,mencuci tangan seperti sebuah lelucon yang disampaikan kepada anak SD, ditambah lagi budaya berjabat tangan,mencium pipi kiri-pipi kanan (cipika-cipiki) ketika bertemu teman maupun sanak saudara kita. Hal tersebut menunjukkan kehangatan dan keakrabatan yang tercemin dari aktivitas tersebut. Tetapi ketika pandemic ini datang dengan hitungan bulan mampu merubah pola pikir dan gaya hidup yang sudah terbentuk dari ke waktu. Hidup sehat sekarang menjadi senjata yang ampuh untuk melawan pandemic covid-19 ini yaitu dengan cara 3M mencuci tangan,memakai masker dan menjaga jarak.

Semua merasakan dampak dari pandemic ini tidak hanya kalangan atas tetapi menengah dan bawah juga sama, bagian pemerintahan maupun swasta,dan pastinya sekolahpun tidak luput dari hal ini. Seperti yang kita ketahui, dampak perubahannya yang begitu besar dirasakan oleh semua kalangan adalah system kebijakan pada bagian pendidikan.

Sekolah konvensional sekarang sudah tidak diperbolehkan lagi selama pandemic tentu hal ini berimbas pada peserta didik dan guru. Pemerintah dengan segala kebijakannya memikirkan bagaimana solusi terbaik agar peserta didik dapat terus merasakan pendidikan. Munculah kebijakan BDR yaitu belajar dari rumah, yang diharapkan menjadi solusi permasalahan di sektor pendidikan tetapi masalahnya tidak semua bisa menjalannya kebijakan tersebut terutama didaerah-daerah 3T yang kesulitan jaringan baik telephone maupun internet. Lalu siapa yang bertanggung jawab untuk hal ini? Tentulah tanggung jawab ini terletak dipundak seorang guru.

Guru harus cepat beradaptasi dengan kondisi seperti ini dan harus sigap menyikapi kegala kekurangan dan kelebihan dari kebijakan yang diturunkan oleh pemerintah. Dimana salah satu solusi terbaik agar pendidikan tetap berjalan yaitu dengan memanfaatkan segala media maupun platform yang tersedia sekarang. Banyak sekali platform untuk virtual meeting yang dapat digunakan untuk pembelajaran daring salah satunya adalah zoom dan google meet.

Untuk mengorganisasi tugas maupun presensi dan aktivitas peserta didik guru dapat memanfaatkan berbagai aplikasi dan website yang mendukung salah satunya Google classroom,LMS dll. Bahkan Whats app dan telegram sekarang menjadi platform termudah yang dapat digunakan oleh peserta didik dan guru. Lalu bagaimana nasib peserta didik yang daeranya tidak dapat mengakses jaringan, apa yang harus dilakukan oleh seorang guru?

Guru harus memutar otak bagaimana agar peserta didik tidak ketinggalan materi ajar di sekolah, akhirnya banyak sekolah yang bekerja sama dengan penyiaran radio daerah agar guru dapat menyampaikan pembelajaran melalui siaran radion dan peserta didik dapat mendengarnya melalui radio. Ternyata situasi ini tidak hanya membuat guru melek teknologi tetapi membuat guru menjadi lebih kreatif.

Sekarang banyak sekali pelatihan-pelatihan atau webinar daring mengajarkan kita memanfaatkan aplikasi untuk membuat media pembalajaran yang menyenangkan. Tentunya media ini dapat kita jadikan sebagai pendukung pembelajaran jarak jauh, dimana peserta didik dapat mengakses media pembelajaran yang kita buat misalnya video pembelajaran melalui youtube, sehingga peran kita bisa sedikit tergantikan dengan media tersebut. Hal ini cukup efektif dari pada hanya memberikan buku pelajaran dan tugas dalam bentuk tulisan.

Sekarang tugas kita sebagai guru adalah  terus mengeksplore kemampuan diri kitadan  jangan takut membuka diri terhadap perkembangan teknologi, justru hal ini dapat kita manfaatkan untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, mengingat saat ini peserta didik kita sangat akrab dengan teknologi. Peserta didik akan lebih tertarik jika mereka mendapat tugas yang berkaitan dengan teknologi, misalnya ketika guru memberikan tugas kemudian guru bisa meminta mereka mengunggahnya ke social media.

Tiktok merupakan aplikasi social media yang akhir-akhir ini sangat digemari oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai media pembelajaran misalnya guru meminta peserta didik untuk mepresentasikan tugasnya melalui video tiktok yang dapat diakses oleh guru dan peserta didik lainnya. perkembangan teknologi saat ini jangan dijadikan beban untuk kita sebagai seorang guru,tetapi hal tersebut dapat dijadikan kesempatan untuk kita mengembangkan pegetahuan dan kreativitas kita dalam mengajar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun