Mohon tunggu...
Marwan
Marwan Mohon Tunggu... Analis sosial dan politik

Pembelajar abadi yang pernah belajar di FISIP.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mohamed Bouazizi, tokoh dunia

5 Februari 2011   13:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:52 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mungkin sedikit orang yang mengenalnya. Tapi inilah seorang pedagang kaki lima Tunisia yang membakar dirinya. Aksi itu bukanlah tanpa alasan. Dia hanyalah sosok dari sekian rakyat Tunisia yang menjadi korban rezim Zine al- Abidine Ben Ali. Karna gerobak dangangannya digusur oleh petugas keamanan Tunisia, dia nekat bunuh diri dengan membakar dirinya.

Mungkin sebagian orang akan menyebutnya orang gila. Tapi itu adalah ekspresi rasa frustasi yang dialaminya. Dia bukan hanya kecewa karna kehilangan gerobak dagangannya tapi dalam dirinya telah terakumulasi kekecewaan yang sangat terhadap kesewenang-wenangan rezim penguasa. Sebenarnya yang merasakan kekecewaan itu bukan hanya dia seorang tapi jutaan warga Tunisia pun merasakannya.

Setelah mendegarkan peritiwa itu, rakyat Tunisa pun bergejolak. Mereka melakukan aksi demostrasi menuntut penurunan pemerintahan yang dipimpin Dialah Zine al- Abidine Ben Ali itu. Dan singkat cerita keinginan mereka terkabulkan dengan digulingkannya rezim Zine al- Abidine Ben Ali.

Krisis politik ini kemudian mengilhami rakyat Mesir. Rakyat Mesir sama halnya dengan Tunisia yang dipimpin oleh rezim yang otoriter. Aksi besarpun terjadi di mesir untuk menurunkan presiden Hosni Mubarak sebagai dari jabatannya. Meskipun sampai sekarang (artikel ini ditulis) presiden Hosni Mubarak belum turun namun banyak yang memprediksi pasti akan turun, cepat atau lambat.

Dalam beberapa sejarah perubahan sosial, mengharuskan adanya tokoh penggerak sehingga terjadinya perubahan. Namun dalam gerakan di Mesir maupun di Tunisia tak adapun satu tokoh yang memimpin dan memobilisasi rakyat untuk bergerak. Yang mempersatukan mereka hanyalah media massa terutama media elektronik seperti facebook, twitter, hp dan lainnya. Dan dengan media itu mereka dapa saling berkordinasi tanpa ada tokoh perubahan.

Menurut penulis, tidaklah demikian. Justru tokoh yang berhasil menggerkan rakyat Tunisia adalah seorang pedagan kaki lima. Dialah Mohamed Bouazizi yang membakar dirinya. Karna itulah rakyat Mesir maupun Tunisia bergerak secara terbuka. Dia adalah simbol perlawanan kepada rezim berkuasa.

Mohamed Bouazizi tidak sama dengan tokoh revolusi lain di dunia. Dia tidak sama dengan Che Guevara dari Argentina. Dia juga tidak sama dengan Imam khomeini di Iran. Che Guevara dan Imam Khomeini terlibat dan berjuang bersama secara langsung dalam gerakan. Namun Mohamed Bouazizi tidak demikian. Sehingga dia dianggap bukan sebagai tokoh dunia.

Tapi bagiku dialah tokoh dunia sekarang. Karnanya, dunia terutama di timur tengah terilhami oleh aksinya untuk melawan pemerintahnya. Oleh karna itu tidak menutup kemungkinan gerakan rakyat Tunisia dan Mesir akan menjangkiti negara lain di dunia. Dialah ibarat bendungan yang menahan air pemberotakan. Ketika dia menghancurkan dirinya maka bendungan itu akan jebol dan pemberontakanpun terjadi.

Salam

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun