Mohon tunggu...
Marwah Siti Mardiyyah
Marwah Siti Mardiyyah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Saya adalah seorang Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung jurusan PAI fakultas tarbiyyah dan keguruan. Hobi saya adalah membaca, menulis, olahraga, teaching, dan public speaking, saya menekuni dunia tulis menulis sejak tahun 2019.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Penting Mengetahui Prinsip-prinsip dalam Melakukan Evaluasi?

14 Maret 2024   23:00 Diperbarui: 15 Maret 2024   00:01 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/Input sumber gambar

Hallo...Sobat Guru

Seberapa penting sih evaluasi pembelajaran itu? Tentunya, menjadi sangatt penting loh evaluasi dalam pembelajaran itu sobat guru. Mengapa demikian, karena dengan adanya evaluasi dalam pembelajaran sobat guru bisa mengetahui telah efektif dan tidaknya sebuah sistem pembelajaran yang telah diterapkan dalam proses belajar mengajar (KBM). 

Dalam melakukan evaluasi pembelajaran terdapat prinsip-prinsip evaluasi yang perlu sobat guru perhatikan, prinsip evalusi pembelajaran ini sebagai arahan dan untuk meyakinkan sobat guru dalam mengimplementasikan evaluasi pembelajaran  dengan cara yang baik dan benar. Dan juga agar evaluasi/ penilaian yang sobat guru lakukan bisa memberikan gambaran yang sebenarnya terkait hasil belajar peserta didik. Maka dari itu, dalam melakukan penilaian/evaluasi perlu memperhatikan prinsip-prinsi evaluasi berikut ini : 

1. Sahih (Benar)

Dalam melakukan evaluasi, harus berdasarkan dengan data yang menggambarkan kemampuan yang diukur. Jadi, ada kesesuain antara data dengan kemampuan yang diukur. Contohnya, Guru Penjaskes ingin melakukan evaluasi/penilaian terkait "Permainan Bola Voli. Maka, evaluasi dikatakan benar jika evaluasi dilakukannya dengan praktik secara langsung. Karena menggambarkan kemampuan yang diukur. 

2. Objektif 

Evaluasi harus dilakukan berdasarkan dengan prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektifitas penilai. Contohnya, Guru mengajar saudaranya/tetangganya/sepupunya nilai yang diberikan kepada mereka dibuat lebih tinggi dari peserta didik yang lainnya. Nah, hal tersebut bukan termasuk gambaran evalusi/penilain yang objektif. Akan tetapi, menjadikan evaluasi/penilaian bersifat subjektif. 

3. Keadilan 

Dalam melakukan evaluasi/penilaian pembelajaran hendaknya tidak menguntungkan dan tidak merugikan antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya. Jadi, Tidak ada yang dibantu untuk diuntungkan, dan tidak boleh juga ada siswa yang dirugikan. Contohnya, membuat soal keadilan (Tingkat kesusahan dan kemudahan soal setara dengan seluruh peserta didik). 

4. Terpadu  

Kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh pendidik merupakan sebuah komponen yang tidak dapat terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. Adanya keterpaduan antara evaluasi pembelajaran dengan kegiatan pembelajaran. Dalam melakukan evaluasi harus terpadu antara penilaian dan kegiatan pembelajaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun