Mohon tunggu...
Marudut Parsaoran Anakampun
Marudut Parsaoran Anakampun Mohon Tunggu... Penulis - Hidup harus berekspresi, menulis dan berpikir.

Perjalanan hidup sesorang dimulai dari titik nol dan terbentuk sendiri oleh alam dan lingkungan. Perjalan hidup akan membentuk jati diri dan karakter . tanpa disadari kita akan dipaksa untuk membuat suatu pilihan, pilihan itu yang akan menentukan siapa kita. jiwa dan raga akan berjalan beriringan namum tidak akan bersatu. tetapi dalam satu titik ada masa untuk bertolak belakang.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Terapi Berantas Virus Corona

24 Maret 2020   12:33 Diperbarui: 24 Maret 2020   12:47 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya ingin coba tuliskan sebuah tips khusus bagaimana virus Corona itu dapat kita lawan, disaat pemerintah saat ini kewalahan menghadapi virus tersebut. Jutaan penduduk Indonesia, boleh dikatakan tidak sanggupnya pemerintah saat ini memberikan pertolongan jika seperempat saja penduduk di pulau "Jawa" terkena virus tersebut.

Tanpa panjang lebar saya ingin berbagi tips.

Jika saat ini bapak dan ibu mengidap penyakit tersebut dan saat ini merasa cemas dan minta pertolongan saja mungkin sangat sulit. 

Sebelum melakukan ini silahkan minum air putih sebanyak-banyaknya terlebih dahulu, karena nantinya kita akan mengeluarkan energi dan keringat  cukup lumayan banyak. 

Tak jauh berbeda dengan kita melakukan Meditasi. Tetapi disini kita bermeditasi sedang berperang melawan virus Corona dalam tubuh kita.

 Ada baiknya bapak dan ibu duduk tenang, berpikir tentang, tutup kedua mata rapat-rapat hingga kita berada pada ruang yang gelap, sambil menggerak-gerakkan kedua tangan kita " tanpa aturan atau terserah kita menggerakkan dengan seperti apa" hal ini berulang ulang kali kita lakukan sampai kita merasakan kelelahan. 

Meskipun kita sedang batuk, hidung mampet, atau barangkali demam tinggi tetapi kita terus mencoba pelan-pelan. Mata tetap tertutup rapat.

Dan saatnya kedua tangan kita genggam seerat-eratnya. Sekuat tenaga dan kelihatan bergetar.

Kedua mata tetap tertutup dengan rapat. Dan kita sedang berada dalam ruang yang gelap, namun kadang-kadang kita seperti melihat garis-garis putih, atau sejenis apapun itu.

Kita tetap berada dalam kondisi ruang yang gelap, sekeliling kita gelap tidak ada cahaya, penuh dengan kegelapan. Kadang kita melihat bayangan putih atau agak abu-abu seperti awan putih.

Pikiran kita tenang dan santai. Pada saat tertentu. Kita sedang membayangkan suasana masa kecil, atau membayangkan kita sedang berada di rumah kita, atau mungkin sedang berada bersama-sama dengan keluarga yang Kita cintai. Atau sedang bermain bersama dengan teman-teman pada waktu masih kecil. Barangkali kita sedang berada pada suasana yang tidak pernah kita alami dalam kehidupan kita sebelumnya, apakah itu pilu ataupun senang. 

Kita bebas membayangkan apa saja dalam hidup kita. Kita dalam kondisi tentang dan santai.

Jika kita sudah kondisi tenang dan santai, kembali kita membayangkan sakit virus Corona yang kita derita. Seolah-olah kita sedang bertatap muka dengan virus Corona tersebut, kita bebas membayangkan seperti apa modelnya, apakah seperti bulat besar atau lonjong, terserah kita, atau barangkali sangking kesalnya virus Corona itu seperti hewan paling jelek di dunia. Terserah kita.

Dalam kondisi mata tertutup rapat, kita seolah-olah melihat virus Corona tersebut mendekati kita dan mulai mencabik-cabik tenggorokan kita, disaat itu mulai beraksi membalas, memukul sekuat tenaga virus Corona itu. Sambil berkata " laknat kau virus Corona, matilah kau, habislah kau kusikat. Mampus lahkau virus Corona.

Beberapa saat kemudian virus Corona tersebut terpental. Tetapi mencoba mendekati kita dan mulai masuk ke paru-paru. Pada saat itu kita menarik sekuat tenaga, menghempaskan kelantai, menginjak-injak sampai mati. Terus menginjak-injak sekuat tenaga, hingga kata-kata terucap keluar dari mulut. Mampus kau, matilah kau Corona. Ayo sini, kuhabisi kau. Enyah dari muka bumi ini. Tidak ada tempat untuk mu, terus menginjak-injak sampai mati.

Hal ini kita lakukan sampai kita merasakan puas, virus Corona yang kita anggap menakutkan tapi tak ada apa-apanya. Tak berdaya.

Kemudian perlahan-lahan kedua mata kita buka, dan perlahan-lahan kita menghirup udara sedalam-dalamnya, meskipun kita dalam kondisi batuk dan lemah.

Ini adalah cara kita bermeditasi dan berperang melawan virus Corona. Kalau menunggu Pemerintah mungkin jauh dan lama. Namun ini sangat mudah untuk dilakukan.

Silahkan mencoba, semoga bermanfaat.

Salam Berani Melawan Virus Corona.

Salak, 24 Maret 2020.

Marudut Parsaoran Anakampun ST MM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun