Inilah yang disebut pertumbuhan dalam Penulis novel H.G. Wells menilai bahwa kekayaan, reputasi, tempat, dan kekuasaan bukan ukuran keberhasilan. Satu-satunya ukuran adalah perbandingan antara keadaan kita sebenarnya, dengan telah menjadi apa kita sekarang.hidup, mampu mengembangkan potensi yang dimiliki. Yakinlah, bahwa setiap orang memiliki potensi. Jika hingga hari ini belum menemukannya, butuh buka mata dan hati untuk mewujudnyatakannya.
Setiap orang bisa melakukan apa saja, namun tidak bisa melakukan semuanya. Oleh karena itu, setiap pribadi mesti mengenali potensinya sehingga mampu mengembangkan potensinya itu untuk kearifan dirinya, sesama, dan semesta. Orang yang mengatakan tidak memiliki potensi, sesungguhnya terlalu pesimis dengan dirinya sendiri, bahkan menutup pintu hati dan budinya pada keagungan dirinya yang diciptakan sebagai makhluk sempurna di antara segala makhluk di dunia ini.
Semua orang sejatinya sadar bahwa dirinya berpotensi. Selanjutnya, semua orang juga siap bertumbuh dan berdaya guna sehingga tidak hanya menerima realita kekinian begitu saja, bahkan tidak sekadar meratap dan mengeluh tentang hidupnya. Di dunia ini sejatinya kita sudah dan akan selalu melihat keajaiban Sang Pencipta tentang potensi diri manusia. Orang yang lahir tidak bisa apa-apa, seiring perjalanan waktu  bisa berjalan, bicara, berjuang, dan berkarya untuk dunia. Itu mukjizat besar yang mengagumkan.
Dalam sejarah kehidupan ini, ada begitu banyak kisah nyata tentang keberhasilan orang yang tidak mampu dan terpuruk hingga akhirnya bangkit dan berhasil bahkan mampu menginspirasi orang lain juga sukses. Ada juga orang yang menurut logika tak bisa apa-apa dan tak mampu berbuat lebih banyak dengan hidupnya, namun semuanya berubah nyata, orang itu bisa membuat karya yang mengagumkan dengan segala keterbatasannya. Namun di sisi lain, ada banyak orang terus-menerus pada posisi yang tak berubah bahkan menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk mengeluh dan menyalahkan orang lain.
Mereka yang siap bertumbuh dan selalu belajar tentang dirinya, sesama, dan dunia adalah pelaku andal dalam sejarah peradaban ini. Senantiasa setiap pribadi selalu mengusahakan pertumbuhan baik dalam hidupnya sehingga kehidupan bukan sekadar realita kosong namun kehidupan menjadi realita penuh makna.
Waktu terus berjalan, tak pernah berhenti apapun yang terjadi dengan dunia ini.Akhirnya, mari siap mengenali dan menelusuri diri untuk mengembangkan potensi diri sehingga mampu bertumbuh-kembang yang memiliki daya guna dalam kehidupan. Pada hakikatnya, setiap pribadi siap melakukan apa saja yang bernilai dan memberikan nilai-nilai kebaikan dan kebajikan bagi sesama. Pertumbuhan dalam hidup inilah kekayaan berharga yang mahal nilainya.