Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membangun Kharisma Bangsa Lewat Mendengarkan

16 April 2018   12:45 Diperbarui: 16 April 2018   12:50 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jika kita ingin menegakkan demokrasi di negara tercinta ini, tak akan pernah tercapai selama kita tidak mau belajar mendengarkan (listening) orang lain atau lingkungan kita bahkan suara hati kita sendiri. Maka tidak cukup kita hanya berbicara dan bertindak  saja namun perlu juga kita belajar untuk mendengarkan.

Mendengarkan orang lain, lingkungan sekitar, dan suara hati itu tidak gampang selama kita tetap bertahan dengan sikap egois kita. Berani berbicara berarti harus berani mendengarkan, itu artinya kita siap menerima segala konsekuensinya. Mari kita belajar mendengarkan demi Indonesia tercinta ini. Semoga pemimpin bangsa mendatang pun memiliki kemampuan mendengarkan yang tinggi.

Sebagai permenungan, Dan Reiland, Wakil Presiden Pengembangan Kepemimpinan INJOY, menegaskan bahwa cara memiliki karisma adalah membuat orang lain merasa bahwa diri mereka baik, bukan membuat mereka merasa diri Anda baik. Semoga bangsa kita dapat menjadi bangsa yang berkarisma!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun