Mohon tunggu...
Don Martino
Don Martino Mohon Tunggu... Hanya seorang hamba

Seorang warga dari Keuskupan Agats Asmat, Papua. Mencoba menginspirasi orang-orang terdekat lewat doa dan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Konklaf: Drama Sunyi Pemilihan Paus dan Masa Depan Gereja Katolik

7 Mei 2025   08:14 Diperbarui: 7 Mei 2025   19:10 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Zucchetto yang digunakan para Kardinal (Foto: Vatican Media Divisione)

Dengan wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025, Gereja memasuki babak baru sejarahnya. Sosok yang dikenal karena semangat kesederhanaan, keberpihakan kepada kaum miskin, dan keberanian mereformasi Kuria Roma ini meninggalkan jejak mendalam. Kini, lebih dari 130 kardinal berusia di bawah 80 tahun---mayoritas di antaranya ditunjuk oleh beliau sendiri---bersiap memilih pemimpin baru yang akan meneruskan atau bahkan memperluas warisan tersebut.

Siapa Calon Paus Selanjutnya?

Media resmi Vatikan dan Katolik Italia, seperti Vatican News, L'Osservatore Romano, dan Avvenire, telah mengangkat beberapa nama yang dianggap potensial:

1. Kardinal Pietro Parolin (Italia)

Diplomat ulung dan Sekretaris Negara Vatikan. Pengalamannya menjembatani konflik dan menjaga keseimbangan di dalam Kuria menjadikannya calon yang diperhitungkan.

2. Kardinal Luis Antonio Tagle (Filipina)

Karismatik, dekat dengan kaum muda dan umat kecil. Dijuluki "Fransiskus dari Asia," ia membawa semangat Gereja yang penuh welas asih.

3. Kardinal Matteo Zuppi (Italia)

Tokoh damai dari gerakan Sant'Egidio. Vokal dalam isu-isu keadilan sosial, ia mewakili wajah Gereja yang terlibat aktif di masyarakat.

4. Kardinal Peter Turkson (Ghana)

Figur terkemuka dari Afrika dengan fokus pada ekologi dan keadilan global. Ia membawa harapan representasi dari belahan dunia yang selama ini kurang terdengar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun