Mohon tunggu...
Martin Doloksaribu
Martin Doloksaribu Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penggiat Industri

Pikiran dapat bergerak bebas tanpa batas. Gagasan merupakan permulaan dari aksi. Gagasan perlu dituliskan ke dalam kata-kata; wujud paling minimalis. Penting atau tidak penting tidak masalah. Ketika menuliskannya, kita akan berpikir untuk mewujudkannya lebih jauh lagi.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hidup Nyaman di Kota dengan Menjaga Kualitas Udara-Air yang Layak

2 Februari 2024   13:00 Diperbarui: 2 Februari 2024   13:17 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pendahuluan

Udara dan air merupakan kebutuhan yang penting terkait keberlangsungan hidup manusia. Manusia tidak dapat hidup tanpa kehadiran udara dan air. Bumi telah menyediakan udara dan sumber air yang layak. Walakin, ulah manusia perkotaan membuat kualitas udara dan air menurun. Kualitas udara dan air yang rendah menyebabkan kualitas hidup penduduk kota merosot. Kesehatan dan kualitas udara-air merupakah dua hal yang sangat bertautan.

Fasilitas-fasilitas perkotaan yang membawa kenyamanan pada penduduknya ternyata dapat memberikan imbas buruk terhadap lingkungan. Ketika lingkungan memburuk, efeknya juga akan kembali kepada orang-orang yang tinggal di dalamnya. Lingkungan tidak mampu lagi menyokong kesehatan warga kota. Sebenarnya kerugian tersebut dapat dirasakan namun terlihat samar.

Kota Jakarta dan Bekasi merupakan kota besar di Indonesia. Fasilitas dan infrastruktur yang sudah lebih baik dibandingkan kota lainnya. Kehidupan yang sudah serba modern menjadi daya tarik penduduk kota lain untuk hidup di Jakarta. Namun ada sisi lain yang harus dibayar oleh penduduk kota yang serba modern dan nyaman.

Modernisasi dapat menurunkan ketersediaan udara dan air yang berkualitas. Kesadaran penduduk kota sulit digugah jika kondisi belum menjadi krisis. Sudah menjadi kebiasaan bahwa pada saat belum mencapai kondisi genting dan memerlukan penyelesaian segera, orang umum belum peduli hingga melakukan tindakan. Penentuan situasi krisis ketersediaan air dan udara yang bersih perlu disepakati bersama. Namun untuk urusan kesehatan, masing-masing tidak lagi dapat menunggu kesepakatan. Semua orang ingin hidup yang sehat.

Krisis ketersediaan udara bersih di DKI Jakarta yang serius

Banyak hal yang menyebabkan kualitas udara yang buruk di perkotaan. Salah satunya polusi udara akibat proses produksi di pabrik. Buku Sejarah Revolusi Industri (Septianingrum, 2021) menjelaskan bagaimana revolusi industri membawa dampak buruk pada lingkungan. Revolusi Industri menghadirkan produk massal yang memberikan kenyamanan bagi penduduk kota selain keuntungan bagi pemilik modal. Revolusi Industri dapat terjadi karena dorongan perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat. Perkembangan pesat ilmu pengetahuan melahirkan teknologi yang memungkinkan banyak hal dapat diwujudkan dibandingkan sebelumnya.

Kendati demikian, penduduk kota tidak dapat menahan kepuasannya. Aktivitas pabrik tidak dikendalikan hingga menghasilkan polusi udara.  Hampir sepanjang tahun 2023,  rata-rata konsentrasi PM 2,5 mencapai 41,94 mikrogram per meter kubik di DKI Jakarta. Nilai rata-rata tahunan polutan PM2,5 di DKI Jakarta belum sesuai dengan rekomendasi WHO (Kompas, 27 Januari 2024).

Dampak buruk dari polusi udara tidak hanya pada satu generasi. Banyak gangguan kesehatan yang dapat dirasakan langsung oleh orang terpapar polusi udara seperti gangguan pernapasan, dll. Selain itu, polusi udara juga dapat memberikan efek negatif kepada bayi dalam kandungan.

Krisis ketersediaan air bersih di kota Bekasi

Pada tahun 2023, penduduk kota Bekasi mengalami penurunan kualitas dan ketersediaan air bersih. Tidak berkepanjangan dan belum sampai membuat situasi genting. Tetap saja, situasi ketika kita yang biasanya dengan mudah menikmati air bersih untuk mandi atau mencuci, lalu mendadak selama sehari atau dua hari tidak mendapatkan air bersih pasti langsung terasa berat.

Banyak hal yang dapat memicu penurunan ketersediaan air bersih atau air yang layak. Beberapa musabab di luar kendali manuasi, musabab lainnya dapat dikendalikan oleh manusia. Faktor alam seperti musim kemarau berkepanjangan menyebabkan ketersediaan air menurun merupakan faktor yang diluar kendali manusia. Walaupun jika dikaitkan lebih jauh, anomali cuaca ekstrem dapat juga disebabkan pola hidup manusia yang merusak alam. Faktor lain seperti pencemaran air merupakan faktor yang dapat dikendalikan oleh manusia. Air kali dapat tercemar akibat aktivitas pabrik/perusahaan. 

Kompas pada September 2023 memberitakan bahwa suplai air bersih dari Perumda Tirta Patriot kepada ribuan pelanggannya di Kota Bekasi terhenti beberapa pekan terakhir disebabkan Kali Bekasi yang menjadi sumber air baku tercemar limbah. Diduga sumber pencemaran berasal dari perusahaan di kawasan industri Cikarang. 

Kesadaran dan pemanfaatan teknologi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun