Mohon tunggu...
Marteen Khan
Marteen Khan Mohon Tunggu... -

Meskipun sulit menjelaskan siapa aku. Yang pasti aku seorang gay yang berjuang melawan takdir. Aku suka angka 8 dan warna abu-abu!...

Selanjutnya

Tutup

Politik

LA, Lurah Susan dan ISG 2013

2 Oktober 2013   14:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:06 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di sela-sela kunjungan saya ke Palembang, saya menyempatkan diri menyaksikan kompetisi olah raga negara-negara OKI yang kebetulan masih berlangsung. Mereka menyebutnya Islamic Solidarity Games. Sebenarnya saya tidak tertarik dengan acara tersebut, mungkin karena peserta-pesertanya berasal dari negara-negara yang kurang populer, atau karena penontonnya yang tidak sebanyak kompetisi Sea Games atau Olympiade. Namun disamping tidak adanya pilihan lain, terpaksa saya harus menyaksikannya.

Ada hal menarik yang membuat saya tidak berhenti berpikir. Diantara tanda-tanda atau petunjuk-petunjuk yang dipakai di setiap arena permainan, tidak satupun yang menggunakan bahasa Arab. Semuanya menggunakan bahasa Inggris. Bukankah Arab itu identik dengan Islam?, atau mungkinkan bahasa Arab sudah tidak populer di negara-negara Islam?.

Setibanya di Jakarta, saya sempatkan membaca berita-berita terhangat sepekan. Salah satu berita yang masuk kategori luar biasa bagi saya adalah, “Demo Warga LA menolak Lurah Susan”. Yang lebih membuat saya geli setengah mati adalah alasan warga LA, salah satunya karena Lurah Susan mengganti ucapan salam menjadi Good Morning. Lurah LA sebelum Susan sudah terbiasa menggunakan kata “Assalamualikum”, dan sekarang menjadi “Good Morning”. Truss, lantaskan seorang Lurah yang menggunakan Good Morning ditolak?. Apa dasar hukumnya?.... Then, mengapa ISG yang notabene adalah kompetisi olah raga negara-negara Islam tidak menggunakan bahasa Arab?..., Bukankah seharusnya lebih tepat bahasa Arab digunakan disana?.... Mengapa justru bahasa Inggris yang digunakan di event-event khusus Islam begitu?.... atau,.... kita sebagai bangsa Indonesia hanya sebagai korban Arabisme?... (be a wise man!)


Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun