Mohon tunggu...
Martanita Dika
Martanita Dika Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Universitas Bunda Mulia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Kereta Listrik Tidak Seperti Dulu Lagi

27 November 2014   22:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:40 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Commuter Line atau yang kita ketahui adalah kereta KRL listrik antar kota merupakan kereta yang menjadi alat transportasi utama masyarakat kini,kereta listrik antar tujuan Jabodetabek yang menjadi andalan masyarakat.sambungan kereta yang mencapai  8  gerbong bahkan 10 gerbong untuk kereta tujuan Bogor banyak digunakan oleh  para pekerja dan pegawai yang menjadikan Commuter Line sebagai alat yang mengantar mereka pergi ke kantor dan ke tempat transit tujuan.

Commuter Line yang kita ketahui dari waktu ke waktu semakin menunjukkan perubahan dari segi tiket yang dulunya tiket kertas diperiksa(dibolongkan)oleh petugas yang jalan memeriksa ke setiap gerbong,kini berubah menjadi tiket berjaminan harian seperti kartu atm yang digunakan dengan cara typing(menempelkan kartu) pada mesin masuk dan keluar yang terdapat di stasiun.Perubahan lainnya yaitu kereta yang dulunya tidak ber AC,berbau pesing,banyak pedagang yang menjajakan dagangannya apapun itu dari mulai makanan hingga jepitan rambut anak,banyak copet dimana mana dan penumpang boleh membawa ayam dan sebagainya kini berubah sebagai commuter Line yang bersih,nyaman dan ada pengawasan security di seiap gerbong kereta.

Namun hal yang disayangkan adalah keterlambatan perjalanan kereta ini yang semakin hari tidak terkendali,contohnya keterlambatan perjalanan kereta ke Jakarta Kota karena jalur kereta terpakai oleh kereta jarak jauh(kereta Jawa).Keterlambatan dikarenakan rangkaian kereta selalu ditahan di stasiun Manggarai atau Jatinegara dan tak jarang ditahan di stasiun cipinang(sebelum Jatinegara).Terkadang tidak adanya pemberitahuan terlebih dahulu.Dan yang lebih parahnya yaitu kereta Commuter ini seringkali terlambat datang.Jadwal keberangkatan kereta yang seharusnya pukul 06.35 namun rangkaian datang pada pukul 07.10.Akibat dari keterlambatan ini yaitu menumpuknya penumpang di setiap stasiun.Bahkan dari stasiun pertama,stasiun Bekasi pun sudah berebutan untuk masuk ke dalam rangkaian.

Waktu perjalanan yang awalnya hanya 45 menit sampai ke Stasiun Kota kini menjadi 1 jam 15 menit.Hal lainnya adalah jadwal kereta yang molor sehingga setiap pagi dan sore penumpang berdesakan,jangankan bersesakan,sampai berdiri menapak pun tak bisa di dalam kereta,kaki ke mana tangan dimana,banyak penumpang mengeluhkan tas rusak,sepatu rusak bahkan pernah saya melihat kacamata seorang ibu-ibu terlepas jatuh dan terinjak.Ini dikarenakan semua orang terburu-buru untuk masuk ke rangkaian karena mengejar waktu,Sebabnya adalah rangkaian kereta selanjutnya belum berangkat dari stasiun asal dan jaraknya jauh.Padahal dahulu kereta hanya berjarak 10 menit sehingga masyarakat tidak perlu berdesak-desakkan di dalam kereta.Banyak penumpang sudah memikirkan jika naik kereta belakang telat dan ditahan padahal waktu keberangkatannya hanya berjarak 10 menit.bila ditinjau dari sisi fisik kereta memadai dan cukup,namun pelayanan dan kualitas dalam mengantar penumpang sampai tujuan perlu diperbaiki.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun