Mohon tunggu...
MARSYA FITRIA NUGRAHENI
MARSYA FITRIA NUGRAHENI Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

BHAKTI AKADEMISI PGSD UNNES: Kenalkan Konsep Metode Kausal Komparatif Di Sekolah Dasar

5 Oktober 2025   17:27 Diperbarui: 5 Oktober 2025   17:27 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marsya Fitria Nugraheni melakukan pemaparan konsep pada Kepala sekolah di SD Negeri Wonolopo 01 (Sumber: Dok. Pribadi)

Semarang -- Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Semarang (UNNES) melaksanakan kegiatan Bhakti Akademisi dengan mengenalkan konsep penelitian pendidikan metode kausal komparatif yang dilaksanakan di beberapa sekolah dasar pada 26 & 27 September 2025.

Kegiatan ini diikuti oleh lima mahasiswa, yaitu Siti Maratun Kiftiyah di SDN Sendangguwo 01, Alfiah Nur Khasanah di SDN Bojongsalaman 01, Gerin Meilina Monica di SD Negeri Tengaran, Aulia Rahma Talitha di SDN Karanganyar, serta Marsya Fitria Nugraheni di SDN Wonolopo 01.

Metode kausal komparatif dipilih sebagai tema karena memiliki relevansi tinggi dalam penelitian pendidikan. Melalui metode ini, peneliti dapat mengkaji hubungan sebab-akibat antarvariabel dengan cara membandingkan kelompok atau kondisi tertentu tanpa melakukan manipulasi langsung. Pendekatan ini penting dalam dunia pendidikan dasar karena memungkinkan guru dan akademisi memperoleh gambaran objektif mengenai faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar siswa, strategi pembelajaran, maupun kebijakan sekolah .  

Dalam konsep ini dipaparkan secara sistematis mulai dari pengertian dan tujuan penelitian kausal komparatif, ciri-ciri yang membedakannya dengan metode lain, hingga jenis variabel yang digunakan. Lebih lanjut, dijelaskan pula prosedur pelaksanaan penelitian, langkah-langkah analisis, serta kelebihan dan kekurangan pendekatan ini. Penyajiannya dibuat sederhana agar mudah dipahami oleh kepala sekolah maupun guru, sehingga dapat dijadikan referensi tambahan dalam merancang pembelajaran berbasis penelitian. 

Aulia Rahma Talitha melakukan pemaparan konsep pada Kepala sekolah di SD Negeri Karanganyar (Sumber: Dok. pribadi)
Aulia Rahma Talitha melakukan pemaparan konsep pada Kepala sekolah di SD Negeri Karanganyar (Sumber: Dok. pribadi)

Selain memberikan pemahaman teoretis, mahasiswa juga menyertakan contoh-contoh penelitian yang relevan di sekolah dasar. Dengan begitu, guru dapat melihat secara nyata bagaimana metode ini diterapkan dalam menelaah perbedaan hasil belajar siswa maupun faktor-faktor yang memengaruhinya. Contoh konkret tersebut menjadi jembatan agar penelitian tidak berhenti pada wacana akademik, tetapi dapat memberi manfaat langsung dalam praktik pembelajaran.

"Konsep penelitian kausal komparatif ini tidak hanya mengajarkan tentang teknik analisis dalam pendidikan, tetapi juga mengandung pesan filosofis mengenai bagaimana guru memahami setiap perbedaan hasil belajar siswa. Perbedaan itu bukan sekadar angka, melainkan cerminan dari banyak faktor yang saling berkaitan. Dengan memahami sebab-akibat secara ilmiah, guru diingatkan bahwa meningkatkan mutu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat." jelas salah satu mahasiswa penyusun.

Gerin Meilina Monica melakukan pemaparan konsep pada Keplala sekolah di SD Negeri Tengaran (Sumber: Dok. pribadi)
Gerin Meilina Monica melakukan pemaparan konsep pada Keplala sekolah di SD Negeri Tengaran (Sumber: Dok. pribadi)

Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari pihak sekolah. Kepala sekolah menilai bahwa pengenalan konsep penelitian kausal komparatif menjadi sarana kreatif dalam pembelajaran, karena tidak hanya menambah wawasan akademik, tetapi juga membekali guru dengan cara berpikir kritis, analitis, serta kesadaran untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan secara berkelanjutan. 

Siti Maratun Kiftiyah di SD Negeri Sendangguwo 01 bersama kepala sekolah (sumber: Dok. pribadi)
Siti Maratun Kiftiyah di SD Negeri Sendangguwo 01 bersama kepala sekolah (sumber: Dok. pribadi)

Alfiah Nur Khasanah di SD Negeri Bojongsalaman 01 bersama kepala sekolah (sumber: Dok. pribadi)
Alfiah Nur Khasanah di SD Negeri Bojongsalaman 01 bersama kepala sekolah (sumber: Dok. pribadi)

Gerin Meilina Monica di SD Negeri Tengaran bersama kepala sekolah (sumber: Dok. pribadi)
Gerin Meilina Monica di SD Negeri Tengaran bersama kepala sekolah (sumber: Dok. pribadi)

Aulia Rahma Talitha di SD Negeri Karanganyar bersama kepala sekolah (sumber: Dok. pribadi)
Aulia Rahma Talitha di SD Negeri Karanganyar bersama kepala sekolah (sumber: Dok. pribadi)

Marsya Fitria Nugraheni di SD Negeri 1 Wonolopo bersama kepala sekolah (sumber: Dok. pribadi)
Marsya Fitria Nugraheni di SD Negeri 1 Wonolopo bersama kepala sekolah (sumber: Dok. pribadi)

Sebagai tindak lanjut, konsep penelitian kausal komparatif ini rencananya akan dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan akademik di sekolah maupun forum pendidikan. Pihak sekolah berencana memasukkan konsep ini sebagai materi tambahan dalam pembinaan guru, sekaligus menjadikannya sebagai sarana untuk memperkuat kemampuan refleksi dan analisis pembelajaran. Tidak hanya berhenti di ruang kelas, hasil pemaparan mahasiswa juga akan dipresentasikan dalam kegiatan seminar pendidikan lokal serta forum diskusi guru untuk memperluas jangkauan penerapannya.

Dengan adanya penerapan di berbagai ruang, konsep penelitian ini diharapkan mampu memperluas pemahaman para pendidik mengenai pentingnya budaya riset dalam dunia pendidikan dasar. Lebih jauh, melalui pendekatan yang sederhana dan aplikatif, guru dapat menumbuhkan kebiasaan berpikir kritis, menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar, serta mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih tepat sasaran.

Karya akademik ini juga dinilai dapat memperkuat kesadaran kolektif tentang hubungan erat antara riset, praktik pembelajaran, dan mutu pendidikan. Melalui jalur pendidikan, pesan penting mengenai penggunaan pendekatan ilmiah tidak hanya ditanamkan sebagai teori, tetapi diwujudkan dalam praktik nyata yang membekas pada guru dan peserta didik. Dengan demikian, konsep penelitian kausal komparatif bukan sekadar kajian metodologis, melainkan juga gerakan kecil yang berkontribusi dalam membangun budaya penelitian dan meningkatkan kualitas pendidikan secara berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun