Mohon tunggu...
Marsya Emazias
Marsya Emazias Mohon Tunggu... Mahasiswa Teknik Industri Unissula

Hobi mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sampah Daur Ulang sebagai Material Bangunan

12 Januari 2024   17:36 Diperbarui: 12 Januari 2024   17:41 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

SAMPAH DAUR ULANG SEBAGAI 

MATERIAL BANGUNAN

Marsya Emazias31602300052

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2024

marsyaemazias22@gmail.com

aidaazizah@unissula..ac.id

ABSTRAK

Pencemaran lingkungan merupakan permasalahan kita bersama yang sangat penting untuk diatasi karena berdampak pada keselamatan, kesehatan dan kehidupan kita. Salah satu faktor penyebab kerusakan lingkungan dan masih menjadi permasalahan utama adalah pengelolaan sampah. Walaupun sampah terbukti merugikan, ternyata sampah mempunyai kelebihan. Sampah tidak hanya menjadi pencemar lingkungan saja, namun dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Dengan kreativitas para insinyur konstruksi dalam pengelolaan limbah, Anda dapat menciptakan bangunan ramah lingkungan yang dapat mengurangi polusi dan menciptakan solusi untuk menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan indah.

PENDAHULUAN

Zat atau bahan yang dapat menimbulkan pencemaran disebut dengan bahan pencemar, salah satu contohnya adalah sampah. Limbah adalah bahan sisa yang tidak diinginkan pada akhir suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut tingkat pemanfaatannya, konsep sampah sebenarnya tidak ada dalam proses alami, yang ada hanya produk yang tercipta setelah dan selama proses alami tersebut. Namun karena konsep lingkungan hidup diartikan dalam kehidupan manusia. Menurut Ahmad (1987) Lingkungan adalah suatu kesatuan dengan kehidupan para manusia. Menurut Ahmad, pengertian lingkungan hidup adalah satu sistem di dalam kehidupan. Di dalam sistem kehidupan tersebut ada sebuah campur tangan dari manusia-manusia. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup sesuai UU lingkungan hidup No 32 Th 2009 pasal 1 ayat 1 yang berbunyi, "Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain."

Berdasarkan sifatnya sampah dibedakan menjadi dua, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik yaitu sampah yang mudah terurai seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan lain-lain. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos. Sampah anorganik yaitu sampah yang mudah membusuk, misal. kemasan plastik makanan, kertas, mainan plastik, botol dan gelas minum, kaleng, sebagian kayu, dan lain-lain. Sampah anorganik yang dijual berupa wadah plastik kemasan makanan, botol dan gelas minuman bekas, kaleng, gelas dan kertas, serta kertas koran, HVS dan karton.

TUJUAN

Penulisan artikel non ilmiah ini bertujuan untuk:

  1. Mengetahui pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sekitar

  2. Mengetahui cara mendaur ulang sampah menjadi material bangunan

  3. Mengetahui manfaat dari mendaur ulang sampah menjadi material bangunan

PEMBAHASAN

1.Pengertian Sampah

Sampah merupakan hasil samping aktivitas manusia yang telah dimanfaatkan (Sucipto, 2012). Segala aktivitas manusia pasti menghasilkan limbah atau limbah. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi barang atau bahan yang digunakan sehari-hari (Sejati, 2009).

Sampah  adalah bahan padat atau cair yang tidak dipakai lagi dan dibuang. Sampah menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:

  • Sampah padat

Sampah padat adalah semua sisa kotoran kecuali kotoran manusia,air kencing. dan limbah cair. Bisa berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah taman, plastik, logam, kaca dan lain-lain. Berdasarkan bahannya, sampah-sampah tersebut dikelompokkan menjadi sampah organik dan anorganik. 

  • Sampah organik 

Sampah organik atau sampah basah adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup atau dari benda-benda yang mengandung bahan organik, seperti sisa-sisa tumbuhan, hewan, kertas, potongan kayu peralatan rumah tangga, ranting, rumput pada saat pembersihan taman, dan lain-lain.

  • Sampah Anorganik

Sampah anorganik merupakan sampah yang sudah tidak terpakai lagi dan sulit terurai. Sampah anorganik yang tertimbun dalam tanah dan dapat menyebabkan pencemaran tanah dikarenakan sampah anorganik itu tergolong bahan yang sulit terurai, dan sampah tersebut tertimbun dalam tanah pada jangka waktu yang lama sehingga dapat merusak lapisan tanah.

  • Sampah Cair 

Sampah cair adalah bahan cair yang sudah dipakai dan tidak diperlukan lagi dan dibuang ke tempat pembuangan sampah. 

  • Limbah hitam : limbah cair dari toilet. Limbah ini mengandung patogen berbahaya.

  • Sampah rumah tangga: sampah cair dari dapur, kamar mandi, dan laundry. Limbah ini dapat mengandung patogen. 

Limbah tersebut dapat berada dalam fase materi apapun: padat, cair, atau gas. Pada dua tahap terakhir, limbah khususnya gas dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasanya dikaitkan dengan polusi. Kehidupan manusia menghasilkan sejumlah besar limbah dari kegiatan industri (disebut juga limbah), seperti pertambangan, produksi, dan konsumsi. Hampir semua produk industri suatu saat menjadi limbah.

  • Sampah alam

Sampah yang dihasilkan oleh satwa liar dipadukan dengan proses daur ulang secara alami, misalnya daun-daun kering di hutan yang membusuk di dalam tanah.

  • Kotoran manusia

Kotoran manusia (human waste) merupakan bahan yang umum digunakan ketentuan. ke produk pencernaan manusia seperti feses dan urin. Kotoran manusia dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius karena dapat digunakan sebagai vektor (alat perbanyakan) penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri.

  • Sampah konsumen

Sampah konsumen adalah sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna produk, dengan kata lain sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah omong kosong yang sering dipikirkan orang. Namun jumlah limbah pada kategori ini masih jauh lebih kecil dibandingkan jumlah limbah proses pertambangan dan industri.

  • Limbah radioaktif

Limbah nuklir dihasilkan dari hasil fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan dan juga manusia. Sehingga limbah nuklir disimpan di tempat yang tidak memiliki kemungkinan besar untuk pembuangan limbah nuklir. Sasarannya biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walaupun jarang tapi kadang dilakukan).

2.Tindakan Pengelolaan Sampah

Pembuangan sampah yang tidak dilakukan dengan benar, misalnya di lahan kosong atau tempat pembuangan sampah yang beroperasi secara acak, akan mencemari lahan setempat karena penumpukan sampah organik dan mungkin juga mengandung bahan limbah berbahaya. Pencemaran lingkungan tidak dapat dihindari, namun kita dapat mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, serta meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup agar tidak mencemari. 

Dengan begitu, penting bagi kita untuk mengetahui bahwasanya cara pembuangan sampah melalui TPA dan pembakaran itu sangat berbahaya bagi lingkungan, karena selain berisiko melepaskan gas beracun ke atmosfer, membuang sampah plastik ke badan air dapat menyumbat saluran pembuangan atau terurai menjadi mikroplastik yang beracun bagi hewan air. Tempat sampah plastik yang melebihi kapasitasnya menyebabkan sampah yang tidak dipilah mengalir ke badan air dan lama kelamaan meninggalkan sampah plastik yang membutuhkan waktu puluhan atau ratusan tahun untuk terurai. Seperti yang sudah kita ketahui dari penjelasan diatas bahwasanya sampah dibagi menjadi dua bagian yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik sendiri memiliki contoh yaitu sampah plastik.

Bahan bangunan yang terbuat dari plastik daur ulang tidak banyak digunakan dalam industri konstruksi. Kebanyakan prototipe hanya digunakan untuk instalasi percontohan.Dibutuhkan kemauan politik yang luas dan kesadaran lingkungan untuk mendorong investasi yang lebih besar dalam potensi daur ulang plastik.Namun diharapkan kondisi akan mulai berubah seiring dengan meningkatnya tekanan masyarakat terhadap masalah polusi plastik.Berkat komitmen pemerintah dan industri terhadap gagasan ekonomi sirkular, nampaknya terdapat kesenjangan di pasar dan masyarakat dalam menyambut inisiatif plastik yang dapat menggantikan bahan bangunan tradisional.

Sampah plastik merupakan masalah lingkungan yang besar dan jutaan ton plastik berakhir di tempat pembuangan sampah setiap tahunnya. Pemerintah pun sudah banyak melakukan program untuk meminimalisir limbah industri melalui undang-undang mengenai lingkungan hidup. Mendaur ulang menjadi salah satu upaya untuk mengatasi masalah ini dengan menggunakan teknologi inovatif yang telah dikembangkan untuk mengubah sampah plastik menjadi bahan konstruksi. Beberapa pendekatan utamanya adalah:

  • Batu bata plastik: Sampah plastik dihancurkan, dileburkan, dan dibentuk menjadi batu bata yang kemudian dapat digunakan untuk berbagai keperluan konstruksi. Batu bata ini tidak hanya ringan, tetapi juga menawarkan sifat isolasi yang sangat baik.

  • Penggantian beton: sampah plastik dapat digunakan untuk menggantikan sebagian agregat tradisional dalam produksi beton. Pendekatan ini tidak hanya mengurangi penggunaan sumber daya alam, namun juga meningkatkan sifat termal dan akustik beton.

  • Genteng: Atap yang kokoh dan tahan cuaca dapat dibuat dari sampah plastik. Ubin ini tidak hanya menawarkan alternatif ekologis terhadap bahan atap tradisional, namun juga menawarkan dampak yang baik dan ketahanan terhadap radiasi UV.

Pemanfaatan limbah daur ulang pada bahan bangunan mempunyai banyak manfaat ekonomi dan lingkungan. Bahan daur ulang lebih mahal dibandingkan bahan alami dan dapat menghemat uang untuk proyek konstruksi. Daur ulang juga mengurangi permintaan bahan mentah, membantu melestarikan sumber daya alam, dan mengurangi konsumsi energi dan emisi gas rumah kaca yang terkait dengan proses ekstraksi dan produksi. Praktik bangunan berkelanjutan mendukung konsep ekonomi sirkular, yang penting bagi kelestarian lingkungan jangka panjang. Memasukkan sampah daur ulang ke dalam bahan bangunan dapat memperpanjang siklus hidup bahan-bahan tersebut, mengurangi timbulan sampah, dan mengurangi kebutuhan akan pengadaan bahan-bahan baru secara berkelanjutan.

KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwasanya sampah dibagi menjadi dua bagian yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Lalu sampah sendiri itu merupakan hasil samping dari aktivitas manusia yang pastinya menghasilkan limbah dan kotoran yang apabila tidak di daur ulang atau dibuang begitu saja melalui TPA dan pembakaran justru akan mengakibatkan penyumbatan saluran pembuangan atau terurai menjadi mikroplastik yang beracun bagi hewan air. Maka dari itu, penting bagi kita sebagai makhluk hidup yang sudah semestinya menjaga dan melestarikan lingkungan disekitar kita melalui berbagai cara yang mungkin sudah kita ketahui, salah satunya yaitu dengan mendaur ulang sampah plastik menjadi beberapa bahan konstruksi bangunan.

Contoh: Batu bata plastik, penggantian beton, dan genteng.

Dengan begitu, kita dapat mengurangi permintaan bahan mentah, membantu melestarikan sumber daya alam, dan mengurangi konsumsi energi dan emisi gas rumah kaca yang terkait dengan proses ekstraksi dan produksi, serta mendukung konsep ekonomi sirkular, sehingga dapat menjaga kelestarian lingkungan dalam jangka waktu panjang dan mengurangi kebutuhan akan pengadaan bahan-bahan baru secara berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Sampah a. Pengertian Sampah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun, http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1083/2/4%20BAB%20II.pdf.  

"Limbah plastik bisa dimanfaatkan menjadi bahan bangunan, bagaimana caranya?" BBC, 1 September 2020, https://www.bbc.com/indonesia/vert-fut-53980201. 

"Limbah plastik bisa dimanfaatkan menjadi bahan bangunan, bagaimana caranya?" BBC, 1 September 2020, https://www.bbc.com/indonesia/vert-fut-53980201.

"PENGERTIAN DAN PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK | Dinas Lingkungan Hidup." Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng, https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pengertian-dan-pengelolaan-sampah-organik-dan-anorganik-13. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun