Mohon tunggu...
Marsya Adeline
Marsya Adeline Mohon Tunggu... UIN Maulana Malik Ibrahim

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Web-Based Booking System: Inovasi yang Mengubah Layanan Kesehatan

8 Mei 2025   00:50 Diperbarui: 7 Mei 2025   19:55 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi EMR (Sumber: Freepik.com)

Di tengah meningkatnya beban administrasi dalam pelayanan kesehatan, sistem pemesanan janji temu (appointment booking system) berbasis web menjadi salah satu solusi yang relevan dan sangat dibutuhkan.  Shittu et al. secara komprehensif menunjukkan bagaimana desain perangkat lunak berbasis web mampu mengatasi berbagai kendala klasik dalam manajemen klinik, terutama dalam hal antrian pasien, efisiensi waktu, dan pengelolaan data pasien.

Transformasi digital telah menyentuh hampir semua aspek kehidupan, tetapi dunia kesehatan seringkali tertinggal karena kompleksitas regulasi dan kebijakan. Namun, ini memperlihatkan bahwa penerapan teknologi, jika dirancang dengan pendekatan sistem yang matang, dapat memberikan manfaat nyata tanpa harus mengorbankan aspek humanis dalam pelayanan kesehatan.

Sistem yang dirancang oleh Shittu dan timnya menggunakan pendekatan waterfall dalam pengembangan perangkat lunak, dimulai dari analisis kebutuhan, perancangan sistem, implementasi, hingga pengujian. Mereka menekankan pentingnya arsitektur yang modular dan user-friendly, memungkinkan pasien untuk melakukan reservasi secara daring tanpa hambatan teknis yang signifikan. Dari sisi teknis, sistem ini dibangun menggunakan HTML, CSS, PHP, dan MySQL---kombinasi yang umum namun efektif untuk pengembangan sistem berbasis web yang ringan dan responsif.

Yang menarik adalah bagaimana solusi ini secara langsung berdampak pada efisiensi pelayanan. Dalam banyak klinik konvensional, pasien harus datang langsung, mengambil nomor antrian, dan menunggu lama untuk mendapatkan pelayanan. Ini bukan hanya membuang waktu, tapi juga meningkatkan risiko penularan penyakit di ruang tunggu. Dengan sistem daring, pasien bisa memesan janji temu dari rumah, datang sesuai waktu, dan langsung dilayani. Ini adalah bentuk efisiensi yang tidak hanya menghemat waktu, tapi juga meningkatkan kualitas pengalaman pasien.

Dari sisi administratif, sistem ini memberikan keuntungan besar. Klinik tidak lagi harus mencatat janji temu secara manual. Semua data terstruktur dan dapat dimonitor secara real-time. Ini sangat membantu dalam pengambilan keputusan, evaluasi beban kerja dokter, serta pelaporan rutin. Bahkan dalam jangka panjang, sistem seperti ini bisa menjadi fondasi untuk integrasi dengan rekam medis elektronik (EMR).

Namun, tantangan tetap ada. Implementasi sistem semacam ini membutuhkan kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia yang memadai. Tidak semua klinik, terutama di wilayah pedesaan, memiliki akses terhadap jaringan internet yang stabil. Di sisi lain, kesadaran digital masyarakat pun menjadi faktor penentu keberhasilan sistem ini. Oleh karena itu, penerapan teknologi informasi dalam sektor kesehatan harus dibarengi dengan edukasi dan pendampingan.

Sebagai pakar rekayasa perangkat lunak, saya melihat bahwa proyek ini mencerminkan prinsip-prinsip utama dari pengembangan sistem yang baik: berfokus pada pengguna, berbasis kebutuhan nyata, dan dibangun dengan teknologi yang sesuai. Ini adalah contoh konkrit bahwa transformasi digital bukan sekadar trend, tetapi kebutuhan mendesak yang harus dijawab melalui inovasi perangkat lunak.

Ke depannya, pengembangan sistem seperti ini dapat dikembangkan lebih jauh. Fitur notifikasi otomatis, integrasi dengan sistem pembayaran digital, dan penggunaan analitik data pasien untuk prediksi beban layanan adalah beberapa arah inovasi yang layak dijajaki. Bahkan, dengan semakin berkembangnya teknologi kecerdasan buatan, sistem ini dapat dilengkapi dengan chatbot medis sederhana untuk menjawab pertanyaan umum dari pasien.

Digitalisasi layanan kesehatan melalui sistem booking berbasis web adalah langkah maju yang harus didorong secara luas. Shittu et al. ini menunjukkan bahwa dengan perencanaan yang baik, desain sistem yang efektif, dan pemahaman kebutuhan pengguna, perangkat lunak dapat menjadi alat transformasi yang signifikan. Di era di mana waktu adalah komoditas dan pelayanan kesehatan adalah kebutuhan dasar, efisiensi tidak boleh menjadi pilihan---ia harus menjadi keharusan.

Referensi :

Shittu, A. K., Abass, A. A., & Olatunji, M. A. (2021). Software Design and Development of an Appointment Booking System for the Health Sector Using Web-based Application. Journal of Advances in Science, Engineering and Technology, 8(3), 11--18. https://doi.org/10.5281/zenodo.5790293

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun