Mohon tunggu...
Marsita Amalia Apriliani
Marsita Amalia Apriliani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bahasa dan Sastra Indonesia 2019 UPI

Writter wannabe - KKN KELOMPOK 62 SUKAPURA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN Tematik UPI 2022: Darurat DBD, Mahasiswa Gelar Pemeriksaan Jentik dan Sosialisasi DBD di Masyarakat

7 Agustus 2022   15:20 Diperbarui: 7 Agustus 2022   17:43 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Sosialisasi DBD & Pemeriksaan gratis

Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jabar sepanjang tahun 2022 mencapai 21.208. Kasus tertinggi di Kota Bandung. Berdasarkan data dari Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, pada 2022 hingga tanggal 8 Juli, total kasus DBD di Jabar mencapai 21.208. Kematian karena DBD mencapai 179 kasus.

Sepanjang 2022 ini, ada lima daerah yang memiliki jumlah kasus tertinggi di Jabar, yakni Kota Bandung sebanyak 3.527 kasus. Kemudian Kabupaten Bandung sebanyak 2.257 kasus. Kota Bekasi sebanyak 1.671 kasus. Kabupaten Sumedang sebanyak 1.283 kasus. Dan, Kota Depok sebanyak 1.278 kasus.

Sebagai kota penyumbang DBD terbesar di provinsi Jawa Barat, mahasiswa KKN Tematik UPI wilayah Sukapura, Bandung berinisiatif untuk melakukan pemeriksaan jentik di rumah-rumah warga. Lokasi yang dijadikan sampel merupakan daerah RW 09 kelurahan Sukapura, kecamatan Kiaracondong, Bandung. Semua mahasiswa disebar untuk memeriksa langsung satu persatu rumah warga mengenai keberadaan jentik di rumah. Hal yang menjadi penilaian meliputi bak mandi, pot tanaman, dispenser, air ledeng, aquarium, dan kolam ikan.

Gambar 2. Pemeriksaan jentik di rumah warga
Gambar 2. Pemeriksaan jentik di rumah warga

Hal yang menjadi menarik pada pemeriksaan kali ini adalah sebuah keluarga yang memiliki salah satu anggota keluarganya mengidap DBD, setelah diperiksa keadaan air di bak mandi benar-benar terdapat jentik di dalamnya. Hal ini membuktikan bahwa kesadaran masyarakat dalam melawan DBD belum diketahui bagi sebagian masyarakat. Ketika mendapati salah satu keluarganya mengidap DBD, masyarakat belum paham betul jika nyamuk bersarang pada air yang menggenang, ini mengakibatkan masyarakat mudah terkena DBD karena sarang nyamuk ada di dalam rumahnya sendiri yaitu bak mandi.

Salah satu hal yang menarik lagi dalam pemeriksaan kali ini adalah penemuan dengan adanya jentik yang hidup di bawah dispenser air. Ini perlu menjadi perhatian masyarakat jika jentik nyamuk tidak selalu ada di dalam bak mandi, tetapi genangan air kecil di dispenser juga bisa menjadi sarang nyamuk. Biasanya kita tidak menyadari saat mengambil air minum, kita menumpahkan sebagian kecil air ke bawah dispenser yang jika dibiarkan lama akan membuat genangan air sehingga nyamuk bisa bertelur di genangan tersebut.

Hasil yang mahasiswa KKN UPI 2022 peroleh dalam pemeriksa jentik nyamuk adalah dari 146 rumah yang diperiksa ada 26 rumah yang terdapat jentik di rumahnya, sehingga bisa dihitung dalam persenan hanya tercapai 81,3% angka bebas jentik. Target nasional angka bebas jentik adalah 95%, dapat diambil kesimpulan warga RW 09 masih di bawah target nasional angka bebas jentik.

Dari latar belakang tersebut, maka mahasiswa KKN UPI bekerjasama dengan Puskesmas Babakan Sari untuk melakukan Sosialisasi DBD. Hal yang menjadi point sosialisasi adalah mengenai berikut :

APA ITU DBD?

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus dengue yang ditandai demam 2-7 hari disertai dengan manifestasi pendarahan, penurunan trombosit, adanya hemokonsentrasi yang ditandai kebocoran plasma (peningkatan hematokrit, asites, efusi pleura, hipoalbuminenia)

GEJALA DBD

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun