Mohon tunggu...
Marshel Leonard Nanlohy
Marshel Leonard Nanlohy Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Finding God In All Things

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Corona Sudah Kalah oleh Isu-Isu Politik

28 Oktober 2020   09:09 Diperbarui: 28 Oktober 2020   13:21 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demonstrasi di Indonesia (Sumber: https://realitarakyat.com)

Setidaknya pada awal Oktober 2020 kemarin, ada lebih dari 90 aksi di 34 Provinsi di Indonesia. Ternyata bukan goyang tiktok saja yang bisa memecahkan fokus masyarakat dari pandemi, melainkan demonstrasi. 

Faktanya tidak hanya di Indonesia, beberapa negara juga melakukan demonstrasi besar-besaran loh, ngeri boss..

Demonstrasi di Thailand (Sumber: https://www.socialistalternative.org/2020/08/27/thailand-a-rising-movement-against-the-regime/)
Demonstrasi di Thailand (Sumber: https://www.socialistalternative.org/2020/08/27/thailand-a-rising-movement-against-the-regime/)
Demo yang kemarin dilakukan di Indonesia itu cuman satu dari banyak aksi lain yang dilakukan di dunia. Thailand contohnya, sebanyak 30.000-an orang turun ke jalan untuk menyuarakan tuntutan kepada keluarga kerajaan yang dinilai anti-kritik. Wah, kayak deja vu nih..

Di tempat lain, Nigeria misalnya, demonstrasi juga terjadi. Berbeda dengan di Thailand dan Indonesia, demonstrasi di Nigeria memiliki tuntutan membubarkan pasukan polisi anti-perampokan khusus yang dibuat oleh negara.

Pasukan tersebut dikenal dengan nama Special Anti-Robbery Squad (SARS), eits.. bukan penyakit yang mirip corona itu ya. Tuntutan pembubaran SARS merupakan respon dari masyarakat setempat untuk melawan kebrutalan yang dilakukan oleh pasukan tersebut. 

Sebanyak ratusan orang menyuarakan tuntutan tersebut secara langsung di depan gedung parlemen. Tagar #EndSARS juga digaungkan oleh para pendemo lewat media sosial.

Dari wilayah selatan Benua Amerika, Kolombia dan Chile juga turun ke jalan dan angkat suara. Kolombia menuntut keadilan atas tindakan represif dari kepolisian kepada masyarakat setempat bernama Javier Ordez.

Ia ditangkap setelah diduga melanggar peraturan social distancing dengan minum bersama teman-temannya. Kejadian itu jadi trigger di masyarakat, karena sebelumnya pun sudah dalam keadaan krisis akibat corona. Lagi-lagi, corona nggak digubris karena ada yang lebih penting.

Pembakaran Gereja di Chile (Sumber: https://www.liputan6.com/global/read/4385949/foto-dua-gereja-dibakar-saat-unjuk-rasa-di-chile)
Pembakaran Gereja di Chile (Sumber: https://www.liputan6.com/global/read/4385949/foto-dua-gereja-dibakar-saat-unjuk-rasa-di-chile)
Di Chile, ratusan demonstran berkumpul untuk menuntut perubahan konstitusi, sistem pendidikan, serta penanganan kesehatan yang lebih baik. Demonstrasi sudah terjadi sejak 2019, namun seperti sewajarnya, belum ada respon dari pemerintah. 

Demo ini juga diakibatkan oleh pemilu yang ditunda. Kali ini emang agak beda sama Indonesia, wong pemilunya ditunda kok malah marah. Kalau kita kan nuntut penundaan Pilkada, tapi masih dilanjutkan, atau nggak sih?

Kendatipun demikian, penundaan Pilkada di Indonesia sekalipun belum tentu jadi solusi, lur! Jadi tenang aja, masih banyak cara lain untuk mengakali isu kesehatan demi melanggengkan kekuasaan, eh..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun