LGBT dalam ruang lingkup Hak Asasi Manusia
Silahkan anda membuka International Covenant on Civil and Political Rights (https://treaties.un.org/doc/publication/unts/volume%20999/volume-999-i-14668-english.pdf) dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.Â
Apakah anda menyadari sesuatu?dalam kedua dokumen tersebut, tidak pernah ada istilah "kaum LGBT" atau "kaum heteroseksual", yang digunakan adalah "warganegara";"every human being";dan "anyone". Ini berarti, sebagai makhluk hidup dan warganegara, LGBT juga setara dengan anda semua. Sama-sama memiliki hak-hak yang sama untuk hidup, mendapatkan pekerjaan, dilindungi oleh pemerintah, hidup layak, menyuarakan pendapat, memiliki hak berpolitik dan sejuta hak lainnya.Â
Saya harus katakan bahwa saya sungguh terkejut membaca berita bahwa 41% menolak hak hidup LGBT. Bayangkan!41% orang tidak ingin LGBT hidup di Indonesia!(lihat https://tirto.id/survei-smrc-41-persen-warga-indonesia-tolak-hak-hidup-lgbt-cDMP). 41% orang menganggap dirinya Tuhan yang bisa memutuskan siapa yang berhak hidup dan siapa yang harus mati. Menyedihkan.
LGBT di mata Tuhan
Saya tidak akan berbicara banyak karena saya juga bukan Tuhan. Tapi entah mengapa, akal sehat saya selalu berfikir bahwa Tuhan itu tidak pernah salah.Â
Bahkan disaat manusia melihat sesuatu sebagai "azab";"kutukan";"laknat"; dan sejuta istilah lain yang biasa digunakan, pada akhirnya selalu ada akhir yang indah. Itulah Tuhan, Dia tidak pernah salah, termasuk pada saat Dia menciptakan LGBT. Saya tidak akan berani mengatakan LGBT itu sebagai suatu kesalahan, karena saya akan menyalahkan Tuhan yang Maha Sempurna.
Kesimpulan
Kesimpulan ini adalah kesimpulan hasil pemikiran saya pastinya, bukan hasil riset selama 7 tahun. Kaum LGBT juga manusia, mereka bisa merasakan cibiran yang anda suarakan.Â
Mereka juga merasa sedih saat membaca berita-berita dan opini-opini orang yang negative terhadap dirinya. Mereka menangis saat menghadapi penolakan dan mendapat stigma bahwa mereka adalah bentuk nyata laknat, orang dengan gangguan jiwa, kaum yang dikutuk oleh Tuhan.Â
Ingat, LGBT tidak membutuhkan persetujuan anda untuk mencintai siapa pun yang ingin dicintainya, oleh karenanya janganlah menghakimi mereka dengan cara-cara yang kejam. Toh mereka tidak menghakimi anda kan apabila anda mencintai orang lain setulus hati?