Mohon tunggu...
Marsha Nurizka Firajati
Marsha Nurizka Firajati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan Sosiologi 2022, Universitas Pendidikan Indonesia

-

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kesehatan Mahasiswa Pendidikan Sosiologi 2022 di Tengah Perkuliahan Era New Normal

1 Oktober 2022   22:00 Diperbarui: 1 Oktober 2022   22:04 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kesehatan Mahasiswa Pendidikan Sosiologi 2022 di Tengah Perkuliahan Era New Normal

Dewasa ini, kegiatan mahasiswa tidak terbatas pada kegiatan perkuliahan dan belajar. Banyak aktivitas yang bisa dilakukan mahasiswa untuk menambah kemampuan di banyak bidang, seperti unit kegiatan mahasiswa (UKM), berorganisasi (contohnya BEM), program magang, perlombaan dan kompetisi, bahkan hanya sekadar membentuk kelompok belajar untuk menunjang pembelajaran di kelas dan mengerjakan tugas bersama. Padatnya kegiatan-kegiatan tersebut seringkali memuat mahasiswa kekurangan waktu untuk merawat diri dan beristirahat. Di era new normal ini virus corona sebenarnya masih ada. Ditambah lagi, virus dan bakteri lain penyebab penyakit juga berevolusi menjadi lebih kuat dan variatif. Penyakit-penyakit ini tentu akan menghambat aktivitas mahasiswa sehari-hari.

Esai ini disusun dengan tujuan menelaah faktor-faktor yang menyebabkan menurunnya kesehatan mahasiswa di tengah padatnya kegiatan-kegiatan perkuliahan yang beralih dari kegiatan daring ke kegiatan luring. Harapannya, dengan dibuatnya esai ini, mahasiswa dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan menurunnya kesehatan mahasiswa di tengah padatnya kegiatan-kegiatan perkuliahan dan meningkatkan perhatiannya terhadap pentingnya menjaga kesehatan.

Adapun permasalahan yang akan dibahas dan dianalisis dalam esai ini antara lain:

  • Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan menurunnya kesehatan mahasiswa pendidikan sosiologi di tengah padatnya kegiatan-kegiatan perkuliahan?
  • Bagaimana cara menjaga kesehatan mahasiswa pendidikan sosiologi di tengah padatnya kegiatan-kegiatan perkuliahan?

Metode yang digunakan dalam menyusun esai ini adalah analisis communication, collaboration, and problem solving (CCP). Communication merupakan metode penelitian yang berdasar pada beberapa jurnal dan pengamatan penulis di lapangan, yaitu di lingkungan mahasiswa pendidikan sosiologi Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2022. Sebagai tindakan lanjutan dari communication, collaboration adalah suatu metode penelitian yang menggabungkan beberapa data yang sudah diperoleh dengan hasil analisis pribadi, sedangkan problem solving merupakan sebuah penyelesaian masalah dari kasus yang dibahas, yaitu kesehatan mahasiswa pendidikan sosiologi 2022.

Sebelum melihat lebih jauh dalam masalah kesehatan mahasiswa pendidikan sosiologi, Hendrick L. Blumm menyatakan ada empat faktor yang memengaruhi kesehatan manusia. Keempat faktor tersebut adalah faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor pelayanan kesehatan, dan faktor keturunan. Kesehatan lingkungan menurut WHO adalah ilmu dan keterampilan yang memusatkan perhatiannya pada usaha pengendalian semua faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia yang diperkirakan menimbulkan hal-hal yang merugikan perkembangan fisik, kesehatan, maupun kelangsungan hidupnya. Dari definisi ini dapat disimpulkan bahwa kesehatan lingkungan adalah segala upaya perlindungan lingkungan dari segala sesuatu yang membahayakan kesehatan. Kesehatan lingkungan memiliki tiga ruang lingkup, antara lain: masalah perumahan, pembuangan kotoran manusia, dan penyediaan air bersih. Masalah perumahan berkaitan dengan kebersihan lingkungan tempat tinggal, aspek kelembapan, aspek pencahayaan, dan sirkulasi udara. Pembuangan kotoran manusia hendaknya menggunakan kloset yang bersih dan terhubung ke septitank yang letaknya jauh dari sumber air bersih. Penyediaan air bersih untuk kegiatan sehari-hari seperti memasak, minum, dan mencuci harus terbebas dari bibit penyakit. Sumber air ini hendaknya jauh dari tempat pembuangan kotoran, pemakaman, dan bagian lain yang dapat merusak kualitas air.

Perilaku kesehatan adalah tanggapan seseorang terhadap rangsangan yang berkaitan dengan rasa sakit, sistem pelayanan kesehatan di pusat-pusat pelayanan kesehatan, kualitas makanan dan lingkungan. Rangsangan yang terkait dengan perilaku kesehatan terdiri dari 4 unsur, yaitu: sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan lingkungan (Notoatmojo dalam Dwi, 2010). Perilaku kesehatan terhadap sakit dan penyakit sesuai dengan tingkat-tingkat pemberian pelayanan kesehatan yang menyeluruh atau sesuai dengan tingkat pencegahan penyakit (Nasrul, 1998), yaitu: perilaku peningkatan dan pemeliharaan kesehatan (health promotion behavior), perilaku pencegahan penyakit (health prevention behavior), perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior), dan perilaku pemulihan kesehatan (health rehabilitation behavior).

Pelayanan kesehatan dapat didefinisikan sebagai upaya memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan (Tri, 2013). Terakhir, faktor genetik merupakan faktor yang memiliki faktor paling kecil di antara faktor-faktor lainnya, yaitu sebesar lima persen terhadap kesehatan masyarakat. Perlu dilakukan konseling genetik untuk mengetahuinya atau dapat dilihat dari jejak kesehatan keluarga di generasi sebelumnya seperti penyakit bawaan yang diderta ibu, ayah, kakek, dan nenek. 

Selain faktor kesehatan fisik, faktor kesehatan mental juga perlu diperhatikan karena dapat merambat kepada kesehatan fisik. Gangguan kesehatan mental yang paling umum diidap mahasiswa adalah stress dan kualitas tidur yang buruk. Stres merupakan suatu keadaan yang dapat disebabkan oleh tuntutan fisik, lingkungan, dan situasi sosial yang tidak terkontrol. Prevalensi kejadian stres cukup tinggi, yaitu hampir 350 juta penduduk dunia mengalami stres, penyakit dengan peringkat ke-4 di dunia menurut WHO. Secara fisiologis, kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan individu dan meningkatkan kelelahan atau mudah letih. Secara psikologis, rendahnya kualitas tidur dapat   mengakibatkan ketidakstabilan emosional, kurang percaya diri, impulsif, dan ceroboh.

Berdasarkan data yang sudah dihimpun mengenai faktor kesehatan fisik dan mental, bila meninjau pola hidup mahasiswa pendidikan sosiologi angkatan 2022 dalam kurun waktu dua minggu ke belakang, dapat dianalisis dan dijabarkan sebagai berikut:

  • Dilihat dari segi kesehatan fisik, dari faktor lingkungan, mahasiswa saat ini sedang disibukkan dengan berbagai tugas mata kuliah dan Sociology Edu Guide (SEG) sehingga tidak terlalu memperhatikan kebersihan lingkungan kamar maupun kost. Kamar yang jarang dibersihkan dapat menjadi sarang penyakit. Dari faktor perilaku, tidak dapat dipungkiri bahwa pola makan dan asupan nutrisi kebanyakan mahasiswa kurang dari angka kecukupan gizi harian. Mahasiswa banyak melewatkan waktu makan dan membeli makanan yang mengandung sedikit nutrisi bahkan tidak makan sama sekali. Padahal, energi yang digunakan dalam sehari untuk berjalan ke kampus dan berpikir selama kegiatan perkuliahan terkuras banyak. Selain itu banyaknya kegiatan yang dilakukan secara berkelompok tanpa menerapkan protokol kesehatan memudahkan bibit penyakit menyebar. Terbukti mayoritas penyakit yang diderita mahasiswa saat ini memiliki gejala demam, batuk, dan flu yang menular.
  • Dilihat dari segi kesehatan mental, peralihan dari masa sekolah menengah atas menuju masa perkuliahan memerlukan adaptasi akibat perubahan yang cukup signifikan. Banyak mahasiswa yang belum terbiasa dengan tugas yang diberikan sehingga tak jarang mahasiswa mengalami tekanan hingga stress ketika mengerjakan tugas. Mahasiswa mengalami stres dapat berdampak pada kemampuan akademik yang berpengaruh terhadap indeks prestasi. Bahkan yang dirasa terlalu berat dapat memicu gangguan memori, konsentrasi, penurunan kemampuan penyelasaian masalah,dan kemampuan akademik. (Goff. A.M, 2011). Selain itu, stres seringkali diikuti dengan insomnia dan perilaku begadang yang menurunkan daya tahan tubuh sehingga virus dan bakteri mudah menyerang sistem imun dan menjadi penyakit.

Dari hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa kesehatan mahasiswa Pendidikan Sosiologi 2022 menurun disebabkan oleh faktor kebersihan yang buruk, kurangnya asupan nutrisi, kurang diterapkannya protokol kesehatan, dan stres. Sesuai dengan kesimpulan yang telah disampaikan, penulis dapat memberikan beberapa saran sebagai upaya menjaga kesehatan di tengah padatnya perkuliahan, antara lain:

  • Sempatkan diri untuk menjaga kebersihan badan dan kamar, minimalisasi tumpukan pakaian kotor dan sampah, segera cuci alat makan setelah digunakan.
  • Kurangi aktivitas berkumpul dan bekerja bersama dalam satu ruangan tanpa masker. Biasakan untuk mencuci tangan menggunakan sabun setelah berkegiatan di tempat yang banyak orang.
  • Jaga pola makan, hitung kalori yang dibutuhkan dalam sehari. Sediakan makanan ringan di dalam tas sebagai langkah antisipasi padatnya jadwal yang membuat mahasiswa tidak memiliki waktu makan
  • Kelola stres sebisa mungkin. Hindari belajar sistem kebut semalam dan menunda tugas. Berikan tubuh dan pikiran istirahat dengan tidur dan bersantai. Luangkan waktu untuk hobi dapat membantu mengurangi stres dan tekanan akibat tugas perkuliahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun