Mohon tunggu...
Marsellia Claudia
Marsellia Claudia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Turn everything into love

Everything is served honestly

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pelayanan KAI Commuter Line Sukses Buat Aku Jatuh Hati!

4 September 2023   23:18 Diperbarui: 4 September 2023   23:20 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kereta Api Commuter Line Sumber: ambon.tribunnews.com

Ilustrasi Pengendara Motor Sumber: Moladin
Ilustrasi Pengendara Motor Sumber: Moladin

Sehubungan dengan jumlah penumpang kereta yang memuncak pada pagi dan sore hari, PT. KAI Commuter Line juga sudah menyesuaikan jadwal dengan arus perjalanan masyarakat Solo-Jogja dan sekitarnya. 

Jadwal KRL mulai 1 Juni 2023. Sumber: Dok. Pribadi 
Jadwal KRL mulai 1 Juni 2023. Sumber: Dok. Pribadi 

Kelompok Prioritas Memang Prioritas Utama

Ibu hamil, lansia, dan penyandang disabilitas merupakan kelompok prioritas

Saya tidak termasuk kelompok prioritas. Meski demikian, dengan penuh semangat saya mencantumkan ini karena saya mengalaminya.

Pada suatu waktu, saya demam selama 3 hari berturut-turut. Meskipun telah mengonsumsi obat pribadi, kondisi badan saya tidak kunjung membaik. Sayangnya kartu BPJS masih tertaut dengan fasilitas kesehatan di Yogyakarta, sehingga saya harus kembali ke sana sesegera mungkin untuk berobat di faskes pertama.


Saya lebih memilih naik kereta daripada naik motor, itu adalah pilihan yang mutlak bagi siapapun yang tidak sehat. Di dalam gerbong, saya merasa sesak dan demam tinggi. Entah mengapa, satpam KRL sigap melihat penumpangnya yang membutuhkan bantuan. Saya dihampiri kemudian ditanyai apakah masih sanggup melanjutkan perjalanan atau hendak turun ke stasiun terdekat. Saya mantap dengan pilihan turun di stasiun tujuan saya, stasiun Lempuyangan.

Beberapa menit kemudian, satpam menilai kondisi saya semakin buruk. Sembari berkoordinasi dengan rekan yang bertugas di Stasiun Lempuyangan, beliau menawarkan kursi roda pada saya. Satpam meyakinkan saya untuk mau diantar sampai keluar gerbang stasiun menggunakan kursi roda.

Saya menolak, sangat menolak. Saya merasa masih memiliki fungsi tubuh yang baik dan dapat berjalan. Tetapi lagi, satpam dengan penuh kesabaran meluluhkan keputusan saya.

"Mbak, kursi roda bukan hanya untuk orang yang terlihat secara fisik punya disabilitas. Anggota badan yang kurang lengkap seperti yang Mbak pikirkan. Kursi ini juga diperuntukkan orang yang sakit, salah satunya mbak. Kan engga enak kalau turun desak-desakan dengan yang lain. Nanti saya antar sampai gerbang depan ya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun