Pagi ini terhenyak dengan kabar kalau salah seorang diva Indonesia yang tersohor hamil. Hamil bukan jadi masalah tetapi yang mengejutkan karena setahu saya dia baru menikah sebulan lalu, tetapi menurut pengakuannya usia kandungannya sudah 4 bulan. Nah lo!!!
"Saya sudah hamil 17 minggu. Empat bulan artinya. Ya, saya tahu. Tapi kami berdua sudah sama-sama dewasa. Kami merencanakan pernikahan ini kan sudah lama juga," ucap sang Diva.
Mengapa akhirnya sang diva mengakui dan memberitakan mengenai hal yang dulunya dianggap aib ini karena katanya dia tak mau ambil pusing. Ia lebih baik mengakui hal tersebut daripada nanti muncul pemberitaan yang buruk tentang dirinya.
Tidak mau ambil pusing katanya? hallooooo..kalau semua orang yang berbuat sama lalu berfikir sama juga seperti nya yang seakan-akan dengan dalih sudah dewasa membenarkan tindakan mereka yang harusnya baru sah dalam pernikahan, lalu mana tanggung jawab moralnya sebagai seorang public figure yang notabene menjadi role model, panutan masyarakat banyak yang menjadi peminatnya? Saya jadi sedih juga dengarnya...Bukan apa-apa saya takutnya karena dia Public figure lantas peminat-peminatnya yang belum cukup dewasa dalam mencerna hal ini akan membenarkan dan bahkan mereplikasi kesalahan si pubulic figure ini.
Beberapa waktu yang lalu kita juga dikejutkan dengan skandal Anggota Dewan yang terhormat yang tertangkap kamera wartawan sedang menonton film porno dalam suatu sidang paripurna, yang kemudian dengan dalih hanya mengikuti link yang dikirimkan lewat emailnya sehingga gambar tersebut terpampang pada layar tablet pc nya. Wallahu Alam..only he and god knows.
Menjadi public figure memang bukan hal mudah dan seharusnya mereka yang mendapat predikat ini menyadarinya. Dibalik nama besar dan predikat sebagai role model terdapat tanggung jawab besar, tanggung jawab moral yang bagaikan rantai besi mengikat kaki mereka setiap kali melangkah. Sebenarnya mereka adalah the chosen, orang yang terpilih yang selayaknya bersikap bijaksana dan penuh pertimbangan setiap kali melakukan sesuatu. Segala tindakan seorang public figure akan menjadi perhatian masyarakat. Selayaknyalah mereka lebih berhati-hati dalam bertindak dan senantiasa memiliki shame culutre (budaya malu), malu berbuat salah karena tidak jarang bagi peminat yang belum cukup dewasa dalam menanggapi pemberiataan maka apa yang ditampilkan di televisi atau media lainnya dianggap sebagai sesuatu yang benar dan dicontoh. Okelah siapa yang suci? tapi setidaknya mbo' ya kalo akhirnya bikin salah yah mengakulah dan menegaskan kalo apa yang telah dilakukan adalah salah, mohon maaf dan berharap agar kesalahannya itu tidak sampai dilakukan para peminatnya, instead of mencari pembenaran-pembenaran dengan dalih sudah dewasa.
Media juga harusnya bertanggung jawab dalam hal ini. Sebagai bentuk dari tanggung jawab moral seharunya mereka pandai-pandai dalam menentukan berita mana yang pantas dimuat. Yah kalo beritanya hanya sekedar sensasi dan tidak memberikan pembelajaran kepada penonton atau pembacanya seharusnya yah tidak perlu dimuat toh.
#opinikegerahanataspemberitaantentangpublicfigurebelakanganini#