Mohon tunggu...
Lina Hafs
Lina Hafs Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Hanya seorang wanita sederhana yang senang menulis walau tak ada yang membaca...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dahlia dengan Perasaan yang Tertekan

28 Maret 2023   13:08 Diperbarui: 28 Maret 2023   13:09 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dahlia berlari dengan wajah pucat sambil menggendong anak lelakinya yang masih berusia 3 tahun. Suaminya yang temperamen sedang marah besar setelah mengetahui istrinya yang berwajah teduh, polos dan solehah itu membuang barang-barang selingkuhannya yang dia temukan di dalam lemari pakaiannya. sebut saja namanya Rudi, lelaki bertubuh kekar berkulit sawo matang itu adalah suami Dahlia yang senang nongkrong di diskotik. Dulu Rudi tak seperti itu, dia begiu sangat menyayangi Dahlia, tapi semenjak bertemu dengan Agus dan Danu dua orang lelaki yang senang main perempuan dan mabok-mabokan, mempengaruhi Rudi sehingga terbawa dalam dunia malam yang menyesatkan.

Sebelumnya Dahlia sudah berusaha mengingatkan suaminya agar tak bergaul dengan mereka, tapi rupanya Rudi tak perduli karena sudah terlanjur asyix dengan dunia barunya. Sampai akhirnya Rudi mengenal Maria, seorang penyanyi sekaligus wanita bayaran di dalam diskoik terkenal di kota tempat inggal mereka. Rudi seperti melihat perbedaan yang kontras ketika bertemu dengan Maria, bagaimana tidak Dahlia isrinya yang selalu menutup aurat, kalem dan tak bergaul sehingga terkesan kolot itu jauh berbeda dengan Maria yang rambutnya di urai dengan pakaian tipis dan sexy, lekuk tubuhnya yang indah putih mulus menggoda, bibirnya merah merona dengan hidung mancung serta dagu lancip hasil oprasi plastik, dan dilengkapi dengan suaranya yang begitu merdu membuat Rudi terpikat dan lebih nyaman berada di samping Maria ketimbang Dahlia yang istri sahnya.

Pagi itu pukul 09.15 menit, Dahlia tiba di rumahnya setelah beberapa hari mudik ke kampung halamannya tanpa suami. Iya.. Dahlia memang pulang kampung tanpa Rudi karena itu permintaan Rudi sendiri. "bu'.. kamu pulang kampung saja barang seminggu dua minggu, sudah lama sekali tidak pulang, mungkin nenek dan kakek di kampung rindu" kata Rudi kepada Dahlia. Tentunya Dahlia senang sekali mendengar suaminya "sama sampean mas ?" dan Rudi langsung menjawab "Tidak, kamu pulang berdua saja dengan Rama naik bus, aku masih banyak pekerjaan, Nanti aku nyusul". Awalnya Dahlia menolak, tapi Rudi memaksa dan akhirnya Dahlia meng Iyakan dengan syarat suaminya nanti akan datang menjemputnya. 

Namun sudah sebulan lebih Rudi tak juga datang ke kampung menjemput Dahlia. Berkali-kali Dahlia meminta untuk di jemput, tapi Rudi masih dengan alasan yang sama masih sibuk. Dahlia wanita yang peka, dia merasakan ada yang tidak beres dengan suaminya, ia pun kembali ke kota tanpa meminta izin suaminya. Keputusan nekad Dahlia sudah di pikirkan bahwa itu beresiko, tapi Dahlia sedang mengikuti kata hatinya bahwa suaminya tidak sedang baik-baik saja. 

Sesampai di rumah Dahlia menemukan banyak kejanggalan, suaminya marah ketika melihat Dahlia sudah berdiri di depan pintu. Bukannya menyambut anak dan istrinya, dia malah membentak Dahlia dan memarahinya. "Siapa yang suruh kamu pulang, saya bilang saya akan menjemputmu" Dahlia sambil menangis menjawab lirih "mas.. sudah sebulan lebih aku di kampung, tapi kamu tak juga datang menjemputku, itu sebabnya aku putuskan pulang sendiri" .. "Iya, tapi bagaimanapun kamu salah karena pulang tanpa seizinku, perempuan laknat, kamu memang bukan istri yang baik, buka saja jilbabmu itu" ujar Rudi membentak Dahlia sambil menarik hijab panjang Dahlia sampai lepas dari kepalanya, anaknya yang baru saja di turunkan dari gendongannya menangis histeris melihat Ayahnya bersikaf kasar kepada Ibunya. Tak sampai di situ saja, Rudi menarik lengan Dahlia dan menyeretnya masuk lalu menghantam badannya ke dinding, emosi seketika iu membuatnya khilaf sampai menyiksa Dahlia dengan kejam. Dahlia belum paham kenapa suaminya tiba-tiba sekasar itu hanya karena Dahlia pulang tanpa izinnya... 

Rama hanya bisa menangis tak mampu berbuat apa-apa, anak seusianya belum memahami apa yang sedang terjadi. Dia berlari kepangkuan ibunya yang sedang menangis dan menahan sakit. Rudi mendobrak pintu kamar dan mengoncinya, entah apa yang dia lakukan di dalam, seperinya sibuk sekali membenahi sesuatu. Dan Dahlia masih dengan perasaaan tertekannya, ia hanya wanita lemah tak mampu melawan, tapi demi Rama dia berusaha kuat. Di peluknya anak semata wayangnya dan berkata dalam hati, "Nak kita akan baik-baik saja, ibu akan menjagamu sampai akhir haya ibu"..di ciumnya kepala lelaki mungil itu, sembari berdo'a dalam hati " Ya Robbana, jaga kami"....

Beberapa menit kemudian Rudi keluar dari kamar dan pergi begitu saja entah ke mana. Setelah beberapa saat menahan sakit dan menenangkan diri, Dahlia akhirnya bangkit sambil menuntun Rama berjalan ke kamar. Ada yang berbeda, seprai yang dikelar di tempat tidur sepertinya asing bagi Dahlia, ia tak memiliki sepray seperti itu. Kemudian kosmetik-kosmetik yang ada di meja rias juga bukan milik Dahlia, karena Dahlia selama ini tidak pernah berdandan menor. Ada handuk merah muda di belakang pintu juga asesoris wanita di laci tiolet. Rasa curiga Dahlia semakin kuat, akhirnya untuk membuktikan kecurigaannya bahwa suaminya selama ini telah berselingkuh, ia pun mencongkel lemari pakaian suaminya dengan berbagai alat perbengkelen, dia gunakan obeng, pisau, palu sampai tang agar lemari itu bisa terbuka, maklum Dahlia memang bukan ahli congkel mencongkel, sehingga wajar saja dia kesulitan saat akan membuka konci lemari suaminya. Akhirnya Dahlia berhasil dan melihat pemandangan yang sangat mengejutkan.

"Asragfirullahaladziim..."... Dahlia ternganga tak percaya. Bagaimana dia tak terkejut sampai rasanya kakinya tak lagi berdiri di lantai, kostum-kostum perang wanita ada di dalam lemari itu, lengkap dengan atribut lainnya. Emosi Dahlia memuncak, sambil menangis dia keluarkan barang-barang perempuan yang tidak di kenal iu, dia bawa keluar rumah dan memasukkannya dalam kantong keresek lalu membuangnya ke tempat sampah, masih sambil menangis Dahlia mengeluarkan motor yang sudah lama tak di pakai, ah... sulit sekali motornya di hidupkan, mungkin motornya juga ikut sedih sampai tak mau di stater lagi, akhirnya Dahlia membawa kantong keresek sialan itu ke tempat pembuangan sampah dengan cara berjalan kaki. Dan sekembalinya Dahlia sangat terkejut karena suaminya ternyata sudah di rumah, Dahlia lupa mengonci pintu saat pergi, Rudi menemukan lemari itu sudah terbuka dan barang-barang Maria sudah tak ada. 

Entah Setan bernama apa yang merasuki Rudi sehingga dia sangat marah, dia mengamuk memporak porandakan seisi rumahnya, bahkan televisi ukuran 40 inc pun tumbang, motor Dahlia yang di temukan di luar garasipun menjadi korban amukannya, dia banting berkali-kali motor itu, di tarik lagi lalu di banting begitu berulang-ulang sambil mengumpat. Tak puas dia ambil kayu penompa bunga di halaman rumah lalu dia bawa masuk ke rumah di gunakan untuk mengamuk seperti orang kesurupan. "Dahlia dan Rama ketakutan sambil bersembunyi di balik mobil, setelah Rudi masuk sambil berteriak marah, Dahlia berlari dengan wajah pucat sambil menggendong Rama dengan perasaan serba salah dan ketakutan. Dahlia berlari tak tau harus ke mana, orang tuanya di kampung, dan di kota itu dia tak punya sanak saudara, dia hanya mempunyai beberapa kenalan yang tak begitu akrab. Dahlia bingung tapi dia tetap berlari, dia memilih jalan masuk gang perumahan itu agar suaminya tak gampang menemui jejaknya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun