Mohon tunggu...
Marlin Blandy Mananggel
Marlin Blandy Mananggel Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Pendidikan Matematika FKIP Unpatti

Hobi menulis dan bernyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Begini Kondisi Sekolah di Daerah 3T Ini

24 Juni 2023   18:43 Diperbarui: 27 Juni 2023   12:00 1738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal ini dilihat dan dirasakan secara langsung oleh Tim Asistensi Mengajar Universitas Pattimura yang turun ke Kecamatan Leihitu khususnya di Desa Hulung, Mamala, Wakal, dan Hitumessing pada bulan Desember 2022 lalu, lebih tepatnya tanggal 5 s.d 17 Desember 2022.

Keterangan Gambar: Kegiatan Tim Asistensi Mengajar Unpatti di SMP di Leihitu. (Sumber: Koleksi penulis)
Keterangan Gambar: Kegiatan Tim Asistensi Mengajar Unpatti di SMP di Leihitu. (Sumber: Koleksi penulis)

Tim Asistensi terlebih dulu melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah dan guru di sekolah tersebut. Menurut kepala sekolah, sarana dan prasarana di sekolah ini memang masih kurang.

Di Mamala misalnya, ada sekolah yang hanya terdapat 1 (satu) unit infocus tetapi setiap kelas tidak memiliki aliran listrik sehingga tidak dapat digunakan dalam pembelajaran. 

Meja belajar dan kursi sudah waktunya diganti karena sebagian sudah rusak. Jika mejanya digunakan terus bisa membuat kertas atau buku yang digunakan siswa akan ikut rusak karena permukaan meja yang tidak rata.

Papan tulis yang digunakan sebagian sudah tidak layak. Masalah sanitasi seperti toilet untuk siswa dan ketersediaan air bersih juga bisa dikatakan belum memadai, seluruh siswa hanya berbagi satu toilet.

Sumber: Koleksi penulis
Sumber: Koleksi penulis

Akses ke daerah ini sebenarnya bukan menjadi masalah, sebab masih berada di Pulau Ambon (ibukota Provinsi Maluku) dan dapat dijangkau dalam waktu 30-60 menit dari kota Ambon, serta bisa dijangkau oleh kendaraan bermotor, baik pribadi maupun angkuntan umum lainnya. 

Anak-anakpun dapat pergi ke sekolah karena lokasi yang mudah diakses. Lantas apa yang membuat sarana dan prasarananya masih kurang memadai?

Di sebagian sekolah, alat peraga matematika maupun IPA tidak memadai. Di sana pun masih kurang buku-buku referensi lain yang bisa membantu siswa belajar, apalagi akses internet.

Sekolah belum bebas internet (wifi). Hal ini yang menjadikan guru dan buku paket sebagai satu-satunya sumber belajar siswa di beberapa sekolah di daerah tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun