DTPEDULI.ORGÂ | BANDUNGÂ -- Bulan Muharram selalu datang membawa pesan perubahan. Bulan istimewa ini bukan sekadar tahun baru Hijriah, tetapi momen istimewa memperkuat kepedulian terhadap anak-anak yatim. Muharram datang membawa harapan dan kabahagiaan bagi anak yatim.
Setiap tahun, Daarut Tauhiid (DT) Peduli menjadikan Muharram sebagai momen untuk menyatukan kepedulian umat. Melalui program "Muharram Peduli Yatim", DT Peduli mengajak masyarakat mewujudkan kepedulian menjadi kebahagiaan bagi anak-anak yatim.
Tahun ini, program ini menjangkau pelosok negeri melalui 33 kota/kabupaten di Indonesia yang menjadi titik tempat kantor perwakilan (KP) dan kantor pelaksana perogram (KPP), hingga ke wilayah Gaza, Palestina. Targetnya, 25.000 anak yatim. Bukan angka yang kecil, tapi bukan pula sekadar angka.
"Program Muharram Peduli Yatim DT Peduli, inisiatif amal di bulan Muharram yang bertujuan memberikan santunan, kebahagiaan, dan harapan bagi anak-anak yatim dan dhuafa. Kegiatan ini biasanya mencakup penyaluran donasi berupa dana paket santunan, paket sembako, atau makanan ke anak yatim dan keluarga kurang mampu, baik di dalam negeri maupun bagi anak yatim Palestina," jelas Dede Sugih Hartono, Staf Sosial Kemanusaan DT Peduli, Selasa (15/7/2025).
Dede menyebut Muharram Peduli Yatim ini begitu spesial karena ada beberapa program unggulan di dalamnya, antara lain Beasiswa Hafidz Al-Qur'an, Rumah Tahfidz Qur'an, Beasiswa Pelajar Unggul, Kampung Tauhid Sriwijaya, Belanja Bahagia, Wisata Bahagia, Khitanan Barokah, serta Santunan Bahagia untuk Yatim, termasuk untuk anak-anak yatim Palestina.
Santunan diberikan dengan nilai antara Rp300.000 hingga Rp600.000 per anak, tergantung bentuk bantuannya. Dede mengatakan, total target penggalangan dana sebesar Rp5,5 miliar.
Kebahagiaan untuk KemandirianÂ
Manfaat program ini dapat dirasakan langsung. Dalam jangka pendek, kebutuhan dasar anak-anak yatim terpenuhi mereka mendapatkan makanan, perlengkapan sekolah, atau uang saku. Lebih dari itu, mereka merasakan kebahagiaan yang jarang mereka temui dalam hari-hari biasa.
Namun yang lebih penting adalah dampak jangka panjangnya. DT Peduli ingin anak-anak ini tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan tangguh. Melalui program lanjutan seperti beasiswa, rumah tahfidz, hingga pelatihan keterampilan, mereka disiapkan bukan hanya untuk menerima manfaat, tapi juga kelak menjadi pemberi manfaat.
"Beberapa anak yatim binaan terdahulu kini telah tumbuh menjadi pemuda tangguh, ada yang melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, menjadi penghafal Qur'an, atau aktif dalam dakwah sosial," ungkap Dede.
Kepedulian BersamaÂ
Apa yang dilakukan DT Peduli bukan pekerjaan sendiri. Program ini menjadi sarana membangun kepedulian yang terorganisir dan berdampak. Selama pelaksanaannya, ribuan anak yatim telah merasakan manfaat nyata, dari kesejahteraan yang meningkat, semangat belajar yang tumbuh, hingga munculnya tokoh muda dari kalangan yatim yang menjadi penghafal Qur'an dan aktif dalam dakwah sosial.
Tahun 2025 menjadi tahun yang istimewa. Selain perluasan distribusi hingga Palestina, program ini terintegrasi dengan pembinaan berkelanjutan, menerapkan sistem verifikasi yang lebih akurat, serta memanfaatkan pendekatan digital melalui QRIS, dan platform online.
DT Peduli mengajak masyarakat untuk turut mengambil bagian. Donasi dapat dilakukan dengan mudah melalui situs resmi, yakni www.peduliyatim.id. DT Peduli menggelar progam Muharram Peduli Yatim sepanjang Muharram, dari Juni hingga Juli 2025.
Dede menyampaikan terima kasih kepada seluruh donatur yang telah berbagi cinta untuk anak-anak yatim.
"Doa terbaik dari mereka mengalir untuk para donatur. Semoga Allah membalas kebaikan dengan keberkahan rezeki, kesehatan, dan keluarga yang penuh cinta. Dan bagi siapa pun yang belum sempat berdonasi, bulan ini adalah waktu terbaik untuk memulai. Sebab satu langkah kecil di bulan yang dimuliakan, bisa menjadi cahaya besar di dunia dan akhirat," pungkas Dede. (Agus ID/Farih)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI