"Hari Lebaran" YatimÂ
Meski tidak terdapat dalil khusus yang mengaitkan langsung antara bulan Muharam dengan peringatan hari anak yatim, umat Islam di berbagai wilayah menjadikan bulan ini sebagai momentum untuk menyantuni dan memuliakan mereka.
Tidak ada dalil shahih yang secara khusus menyebut 10 Muharram sebagai "Hari Raya Anak Yatim". Tradisi ini berkembang di kalangan umat Islam, khususnya di Indonesia, dalam rangka mengikuti ajaran Rasulullah.
Dalam kitab Tanbihul Ghafilin karya Abu Laits As-Samarqandi, disebutkan bahwa mengusap kepala anak yatim pada Hari Asyura dapat mendatangkan pahala besar. Hadis ini, meskipun dianggap dhaif oleh sebagian ulama, menjadi motivasi bagi umat Islam untuk memperbanyak kasih sayang kepada anak yatim di bulan ini.
Idul Yatama, sebagaimana disebut oleh masyarakat, adalah ungkapan kegembiraan bagi anak yatim karena mereka mendapatkan perhatian dan kasih sayang berlimpah pada hari ini. Salah satu makna utama dari tradisi ini adalah untuk melembutkan hati.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Thabrani, Rasulullah bersabda, "Apakah kamu ingin hatimu lembut dan hajatmu terkabul? Sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya, berilah ia makanan dari makananmu."Â
Dalam sebuah hadis lain, Nabi bersabda,"Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini." (HR. Bukhari)
Hadis ini menunjukkan betapa mulianya kedudukan orang yang memuliakan anak yatim. Kedekatannya dengan Rasulullah di surga kelak menjadi janji yang luar biasa.
Sebagai lembaga amil zakat, DT Peduli menjadikan momen Muharam sebagai sarana untuk menguatkan kepedulian sosial kepada anak yatim. Program Muharram Peduli Negeri yang rutin dilaksanakan setiap Muharam bukan sekadar bentuk santunan, tetapi juga upaya membangun kemandirian dan kebahagiaan anak-anak yatim.
Kebahagiaan mereka juga adalah doa yang mengetuk langit. Ketika tangan-tangan kita mengusap kepala anak yatim, bukan hanya mereka yang tersenyum, tetapi langit pun tersentuh oleh doa-doa tulus mereka. Rasulullah Ta'ala bersabda:
"Barang siapa mengusap kepala anak yatim karena Allah, maka baginya kebaikan sebanyak rambut yang diusapnya." (HR. Ahmad)