DTPEDULI.ORGÂ | GAZA UTARAÂ -- DT Peduli secara aktif menyalurkan ribuan paket makanan siap santap kepada pengungsi Gaza di Camp Gaza Utara melalui program Open Kitchen. Aksi kemanusiaan ini berlangsung intensif selama dua hari, pada Rabu (18/6/2025) dan Kamis (19/6/2025). Program tersebut menjadi awal komitmen berkelanjutan untuk meredam kelaparan di Gaza.
Bantuan ini hadir di saat yang tepat. Gaza, terutama wilayah utara, sedang dilanda krisis kelaparan parah akibat perang yang tak kunjung usai. Konflik berkepanjangan ini telah menghancurkan rumah, pasar, dan jalur pasokan kebutuhan harian, membuat makanan pokok seperti roti, beras, dan sayuran menjadi barang langka dan sangat mahal. Banyak keluarga terpaksa mengurangi porsi makan atau bahkan harus berpuasa sepanjang hari.
Salah seorang pengungsi, Ummu Ahmad yang menerima bantuan makanan progam Open Kitchen dengan mata berkaca-kaca, mengungkapkan rasa syukur yang mendalam.
"Ini bukan sekadar makanan, ini adalah cahaya harapan di tengah kegelapan kami," katanya dengan suara bergetar.
Ia menceritakan betapa sulitnya mencari sesuap nasi untuk anak-anaknya dan bagaimana blokade yang membatasi bantuan masuk membuat keputusasaan semakin dalam
"Melihat bantuan ini tiba di utara, rasanya seperti anugrah," tambahnya.
Kesulitan mendapatkan bantuan di Gaza Utara sangat nyata. Hampir semua bantuan kemanusiaan internasional hanya bisa masuk atau diizinkan menuju daerah-daerah di selatan Gaza, terutama melalui perbatasan Rafah. Akibatnya, wilayah utara yang porak-poranda dan terisolasi ini hampir terlupakan. Jarang sekali konvoi bantuan yang berhasil menembus jalur berbahaya untuk menjangkau warga Gaza Utara yang terdampar dan sangat memerlukan pertolongan.
DT Peduli hadir dengan tekad kuat untuk membantu para pengungsi yang kondisinya begitu memprihatinkan. DT Peduli mengerahkan tim lapangan berpengalaman dan jaringan lokal. Mereka menembus rintangan logistik demi memastikan makanan siap santap tiba tepat waktu di tangan warga paling rentan.