Mohon tunggu...
Dazo Apps
Dazo Apps Mohon Tunggu... SaaS Service

Bantu UMKM dalam mengelola bisnis secara otomatis, dengan fitur Order Management System, AI Chat Assistant, dan Toko Digital tangani pesanan lebih cepat, kelola chat pelanggan, dan buat tampilan toko digital sesuai dengan kebutuhan bisnis!

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Kesalahan Fatal UMKM yang Sering Dianggap Sepele

7 Agustus 2025   17:00 Diperbarui: 7 Agustus 2025   15:03 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar seorang pegawai sedang melakukan kegiatan analisa ulang mengenai kesalahan UMKM yang sering dianggap sepele, packing produk (Sumber: Dazo.id)

Usaha kecil dan menengah (UMKM) sering disebut sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM (2024), kontribusi UMKM terhadap PDB nasional mencapai 61%, dengan serapan tenaga kerja mencapai 97%. Tapi ironisnya, banyak UMKM yang tak bertahan lama. Salah satu sebab utamanya? Kesalahan-kesalahan kecil yang sering dianggap remeh. Berikut beberapa kesalahan fatal yang umum terjadi, tapi sayangnya sering diabaikan.

1. Asal Jual, Tanpa Paham Siapa Pembelinya

Banyak pelaku UMKM terlalu fokus pada produk, tapi lupa memahami siapa yang mereka layani. Akibatnya, strategi pemasaran jadi tidak tepat sasaran, stok barang tidak sesuai kebutuhan pasar, dan akhirnya penjualan stagnan. Mengenal siapa target pelanggan apa yang mereka suka, bagaimana mereka belanja, sampai bahasa komunikasi yang cocok adalah pondasi penting dalam mengembangkan usaha. Tanpa itu, hanya akan membuang-buang waktu dan biaya promosi.

2. Tidak Punya Catatan Keuangan yang Jelas

Ini klasik. Banyak pelaku usaha mencampur uang pribadi dengan uang usaha, tidak mencatat pemasukan dan pengeluaran harian, apalagi menyusun laporan keuangan sederhana. Padahal, dari catatan keuangan inilah kita bisa tahu apakah bisnis benar-benar untung atau hanya sekadar ramai. Tanpa pencatatan, sulit menentukan langkah pengembangan, mengajukan pendanaan, atau bahkan bertahan saat kondisi pasar berubah.

3. Mengabaikan Pelayanan dan Respon Pelanggan

Sering menghadapi masalah seperti pelanggan tanya hari ini, dibalas besok? Mau pesan, tapi bingung karena tidak tahu alur ordernya? Pertanyaan yang sama ditanyakan berkali-kali karena tidak ada informasi yang jelas? Belum menerapkan sistem pelayanan pelanggan yang bantu bikin bisnis jadi efektif? Ternyata kesalahan ini sering dianggap sepele, tapi justru sangat mempengaruhi loyalitas pelanggan. Sekali kecewa, bisa jadi mereka tidak kembali. Apalagi sekarang, pelanggan punya banyak pilihan. Kalau pelayanan lambat, bukan cuma kehilangan order tapi juga kehilangan potensi promosi dari mulut ke mulut.

4. Terlambat Masuk ke Penjualan Online

Masih banyak UMKM yang ragu memasarkan produknya secara online karena merasa tidak "paham teknologi" atau takut ribet. Akhirnya, hanya mengandalkan toko fisik atau promosi dari WA pribadi ke WA pribadi. Padahal menurut laporan We Are Social (2024), 167 juta orang Indonesia aktif menggunakan internet dan rata-rata menghabiskan waktu lebih dari 3 jam per hari di media sosial dan aplikasi pesan seperti WhatsApp. Artinya, peluang menjangkau pasar lebih luas sangat terbuka---asal punya sistem yang tepat.

5. Tidak Memanfaatkan Teknologi Otomatisasi

Masih nulis orderan manual di buku tulis, masih hitung stok pakai kalkulator, masih rekap pesanan lewat chat satu-satu? Kalau order sudah mulai banyak, hal ini jadi sangat memakan waktu dan rentan kesalahan. Solusinya bukan tambah orang, tapi mulai adopsi sistem digital yang bisa bantu mengelola semua itu secara otomatis. Dengan begitu, Anda bisa fokus pada hal-hal strategis, bukan terus-terusan sibuk di operasional yang bisa diotomatisasi.

Kesimpulan

Menjalankan UMKM memang tidak mudah, tapi bukan berarti harus jalan sendiri tanpa alat bantu. Banyak kesalahan UMKM bukan karena kurang niat atau semangat, tapi karena belum menemukan cara kerja yang lebih efisien. Salah satu langkah awal yang bisa kamu lakukan adalah beralih ke toko digital. Dengan sistem yang tertata, pelanggan bisa belanja langsung lewat internet, produk tertata rapi, pembayaran otomatis, dan semua interaksi tercatat dengan baik.

Anda butuh platform yang mudah digunakan, tidak perlu paham teknis, dan dirancang khusus untuk UMKM Indonesia? Dazo bisa jadi pilihan tepat. Dazo menawarkan aplikasi Toko Digital yang membantu kamu menjual produk atau layanan langsung kepada pembeli melalui internet. Mulai dari katalog, checkout, hingga laporan penjualan, semua bisa kamu kelola dari satu tempat. Yuk, hindari kesalahan-kesalahan kecil yang bisa berdampak besar. Saatnya bawa bisnis Anda ke level selanjutnya, dengan sistem yang mendukung kerja lebih cerdas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun