Mohon tunggu...
Mariyah Haura
Mariyah Haura Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rancang Desain 449 Aset Visual Desa oleh Tim KKN Desa Pakisjajar

25 Mei 2021   17:45 Diperbarui: 25 Mei 2021   17:52 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN Universitas Negeri Malang, membawa tajuk program kerja rancang desain 449 aset visual desa oleh KKN Desa Pakisjajar dalam proses kegiatan ini KKN Desa Pakisjajar memberikan 499 item aset visual terdiri dari site plan wisata Sumber Embag, paket branding desa, sign system, hymne khas pakisjajar, paket desain stiker whatsapp, paket desain maskot, desain motif batik, sampai bentuk template sosial media manajemen. Implementasi ini dilaksanakan dalam kurun waktu 25 Maret 2021 sampai dengan 25 Mei 2021.

Peluang bisnis UMKM yang tak terbatas membuat bidang apa saja berpotensi untuk dijadikan bisnis meskipun sedang terjadi wabah Covid 19 asalkan para pelaku UMKM memiliki banyak ide kreatif, keahlian dan keterampilan yang bisa dijual secara online dan offline. Pengembangan bisnis UMKM banyak sudah berbasis digital dan begitu mudah. 

Jumlah UMKM saat ini yang sudah mencapai lebih dari 56 juta UMKM tentunya memiliki banyak permasalahan, mulai dari modal, tim yang kurang mumpuni, bahan baku, dan branding. Tiga hal penting meliputi branding, media promosi, dan desain tidak pernah lepas bahkan selalu berjalan beriringan. 

Akan tetapi, kendala biaya mahal menjadi kendala UMKM Di Indonesia. Biaya mahal ini biasanya meliputi: kursus desain, membeli software desain dan waktu yang digunakan untuk belajar mengetahui semua hal tersebut juga butuh waktu yang lama. Mengacu pada point analisis situasi, menurut pengamatan tim pelaksana kegiatan ini mempunyai tujuan dalam bentuk efektifitas, efisiensi, dan produktivitas aset visual. Hal ini juga selaras dengan Alby, koordinator program kerja ini "Kita ingin coba sedikit membuat disrupsi, visinya sebagai bentuk efektifitas, efisiensi, dan produktivitas dimasa yang akan datang dan mempunyai nilai guna secara berkelanjutan". 

Sebagai kepala dusun Trajeng, Drs. Sof'an menilai, daerah wisata tidak hanya mulai dengan banyaknya wisata yang ada, akan tetapi harus dimulai dengan pembangungan sumber daya manusia melalui aset visual yang khas agar siap bersaing dalam menciptakan industri melalui implementasi ide kreatif yang super beragam dan mudah dikenal. "Konsep yang dibawakan menarik, aset yang didesain juga bagus, mempresentasikan apa yang ada disini mulai dari culture sampai misi dan visi. Hal ini bisa mengembangkan harapan desa wisata yang mudah dikenal" -- Drs. Sof'an selaku kepala dusun Desa Pakisjajar

KKN Universitas Negeri Malang sadar bahwa gerakan dukungan UMKM di Indonesia disambut baik oleh pelaku bisnis khususnya bagi para wirausaha muda atau industri rumahan (home industry) yang terus tumbuh berkembang pesat dan berdikari, Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 mengenai pemberlakuan atas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), dengan adanya Undang-Undang tersebut maka UMKM memiliki payung hukum yang kuat untuk menjadi salah satu sektor ekonomi nasional yang harus diberdayakan dan dikembangkan agar memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Pengerjaan program kerja ini dilakukan oleh Alby Aruna sebagai koordinator program kerja, Aldo Kurniawan, Endrico, dan Mariyah Haura dibawah komando koordinator desa Chandra, dan dibawah bimbingan Ica Purnamasari sebagai dosen pembimbing lapangan. Program kerja ini menjadi bagian dari kolaborasi misi Desa Pakisjajar untuk mewujudkan desa wisata yang telah menjadi mitra Universitas Negeri Malang. 

Harapannya, hibah desain aset ini pemerintah Desa Pakisjajar dapat memberikan perhatian khusus terhadap UMKM Indonesia, bahkan dari data Kementerian Koperasi dan UKM RI bahwa secara jumlah unit, UMKM memiliki pangsa sekitar 99,99% (62.9 juta unit) dari total keseluruhan pelaku usaha di Indonesia pada tahun 2017, sementara itu usaha besar hanya sebanyak 0,01% atau sekitar 5400 unit. 

Usaha Mikro mampu menyerap sekitar 107,2 juta tenaga kerja (89.2%), sementara itu usaha Kecil 5,7 juta (4,74%), dan jumlah usaha Menengah sebesar 3,73 juta (3,11%). sementara untuk usaha Besar menyerap tenaga kerja sekitar 3,58 juta jiwa, dapat dimaknai bahwa secara gabungan jumlah UMKM di Indonesia menyerap sekitar 97% tenaga kerja nasional, sementara Usaha Besar hanya menyerap sekitar 3% dari total tenaga kerja nasional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun