"Yang mati dalam perang mungkin sudah tenang. Tapi yang hidup terus memikul beban luka yang tak pernah benar-benar sembuh."
Dunia kembali bergolak. Ketika luka-luka perang di Ukraina belum sembuh, Palestina masih dihujani bom, dan rakyat di Gaza belum sempat bernapas lega, kini giliran Iran yang menjadi sasaran. Kali ini bukan cuma Israel yang terlibat. Amerika Serikat---negara superpower yang katanya pembela demokrasi---ikut menyerang.
Pertanyaannya sederhana, tapi berat: Kenapa dunia selalu mengandalkan perang?
Sejarah Dunia = Sejarah Perang
Sejak dulu, perang sudah jadi bagian dari sejarah umat manusia. Kita hafal nama-nama perang besar:
Perang Dunia I pecah karena konflik antar kerajaan Eropa.
Perang Dunia II dimulai oleh ambisi Hitler dan kehausan akan kekuasaan.
Perang Vietnam karena adu ideologi antara kapitalis dan komunis.
Perang Teluk karena rebutan minyak dan pengaruh di Timur Tengah.
Yang memutuskan perang selalu orang-orang di puncak kekuasaan. Tapi yang paling menderita? Rakyat biasa. Mereka kehilangan rumah, keluarga, masa depan---bahkan negara.