Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Universitas Dayak Nusantara: Menanam Akar Peradaban di Jantung Nusantara IKN

14 Mei 2025   06:36 Diperbarui: 14 Mei 2025   07:05 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upacara Adat Dayak di titik nol IKN (RRI.co.id)

Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur bukan sekadar relokasi administratif; ini adalah momentum untuk membangun masa depan yang lebih inklusif dan berkeadilan.  Di tengah semangat tersebut, muncul gagasan pendirian Universitas Dayak Nusantara (UDN)---sebuah institusi pendidikan tinggi yang bertujuan memberdayakan masyarakat adat dan memperkaya khazanah keilmuan Indonesia.

Mimpi Kolektif Lintas Borneo

Gagasan ini pertama kali digulirkan oleh tokoh-tokoh masyarakat adat Dayak, termasuk Dr. Willy Midel Yoseph, Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN).  Gagasan ini mendapat sambutan dari komunitas lintas wilayah, termasuk perwakilan Dayak dari Sarawak dan Sabah, Malaysia.  

Tokoh Dayak terkemuka dari Sarawak, Paul Anyie Raja, menyatakan antusiasmenya terhadap rencana ini, menyebutnya sebagai "idaman Dayak seluruh dunia."  Sementara itu, tokoh muda Dayak Kadazan Dusun dari Sabah, Feddrin, berharap rencana mulia ini segera terwujud demi kelestarian adat dan budaya Dayak di tanah Borneo.  

Dukungan Pemerintah dan Masyarakat

Kepala Otorita IKN saat ini, Basuki Hadimuljono, yang menjabat sejak 5 November 2024, telah menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan yang inklusif di IKN.  Dalam dialog dengan Dr. Willy Midel Yoseph, Basuki menyambut hangat inisiatif pendirian UDN dan menyatakan dukungannya untuk menjadikan IKN sebagai pusat integrasi budaya nasional.  Senada dengan itu, Gubernur Kalimantan Timur, H. Rudy Mas'ud, menegaskan dukungan penuh terhadap proyek tersebut.  

Universitas Ini untuk Siapa?

Di tengah semangat memperkuat identitas lokal, penting untuk menekankan satu hal: Universitas Dayak Nusantara bukanlah proyek eksklusif etnis. Kata "Dayak" adalah akar budaya, sedangkan "Nusantara" adalah rumah besar kita semua.

Artinya, ini bukan lembaga yang hanya untuk masyarakat Dayak, melainkan pusat studi terbuka yang bisa diakses siapa pun yang ingin belajar dan meneliti budaya, pengetahuan, dan alam Kalimantan. Sama halnya seperti Universitas Islam Negeri (UIN) terbuka untuk non-Muslim, serta Universitas Katolik Sanatha Dharma atau Universitas Kristen Satya Wacana yang justru menjadi melting pot lintas budaya.

Mengantisipasi jebakan primordialisme, universitas ini harus dirancang sejak awal sebagai ruang inklusi---bukan sekadar pencitraan keberagaman, tetapi benar-benar merawat perjumpaan antarbudaya.

Kenapa Diperlukan?

Indonesia terlalu lama memusatkan ilmu di Jawa. Sementara Kalimantan, yang kini menjadi jantung administratif negara, belum punya universitas yang benar-benar mencerminkan identitas dan pengetahuan lokalnya. UDN bisa menjadi jawabannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun