Rakyat tentu menilai konsistensi dan arah kebijakan partai ini. Mengingat tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi yang masih tinggi, langkah PDIP yang terus mengkritik Jokowi bisa saja menjadi bumerang yang menurunkan elektabilitas partai di mata pendukungnya.
Menurut survei terbaru, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi sebagai presiden berkisar di angka yang cukup tinggi. Mayoritas rakyat masih menghargai capaian-capaian Jokowi selama menjabat. Dengan demikian, publik mungkin melihat sikap PDIP terhadap Jokowi sebagai tindakan yang kurang menghargai jasa-jasa mantan presiden ini, bahkan mungkin menilai sebagai langkah yang lebih mengedepankan kepentingan politik ketimbang kepentingan rakyat.
Rekomendasi Sikap PDIP: Konsistensi dan Fokus
Untuk menghindari bumerang politik, PDIP perlu menunjukkan sikap yang konsisten dan fokus pada tujuan jangka panjang. Ada beberapa langkah yang dapat diambil:
Menentukan Sikap yang Jelas Terhadap Prabowo-Gibran: PDIP perlu segera mempertegas apakah mereka mendukung penuh pemerintahan baru ini atau tetap kritis. Jika mendukung, gugatan terhadap Gibran mungkin perlu ditinjau ulang, atau setidaknya dijelaskan dengan lebih transparan agar tidak menimbulkan kesan ambigu.
Menghentikan Kritik Terhadap Jokowi: Sikap terus-menerus mengkritik Jokowi dan keluarganya bisa dianggap tidak menghormati mantan presiden. PDIP sebaiknya fokus pada agenda partai dan menciptakan strategi yang lebih konstruktif dalam mendukung pemerintah yang baru.
Mempersiapkan Kandidat Unggulan di Pilkada: Di tengah ambiguitas ini, PDIP bisa fokus pada memenangkan calon-calon kepala daerah yang didukungnya dalam pilkada serentak. Mengalihkan perhatian ke pilkada akan membantu PDIP menjaga basis pemilihnya di daerah, yang tentu penting untuk memastikan kemenangan pada pemilu berikutnya.
Memastikan Konsistensi dan Transparansi Sikap: Publik menghargai sikap partai yang konsisten dan transparan. PDIP perlu memastikan bahwa sikap politik yang diambil bisa dipahami oleh konstituennya. Dengan demikian, partai ini dapat menjaga dukungan dari pemilihnya dan meminimalkan kerugian politik.
Sikap PDIP terhadap pemerintahan Prabowo menunjukkan kompleksitas politik dalam menjaga keseimbangan antara dukungan dan oposisi. Dalam politik, ketidakjelasan sikap bisa merugikan partai itu sendiri, apalagi jika sikap tersebut tampak inkonsisten. Sebagai salah satu partai terbesar di Indonesia, PDIP harus menunjukkan bahwa mereka mampu mengambil posisi politik yang jelas dan tegas, sehingga rakyat tidak bingung dengan arah yang mereka ambil.***MG
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI