Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

"In Memoriam" Pak Sutopo, Kanker Paru-Paru Pembunuh Tak Terdeteksi

7 Juli 2019   08:44 Diperbarui: 7 Juli 2019   09:32 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita baru mendengar kepergian pak Sutopo Purwo Nugroho. Ya, kabar duka ini menyelimuti Tanah Air. Dikabarkan lewat Instagram putranya dan Kepala Pusat Data dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia dini hari ini di Guangzhou, China. (Detik.com).

Sutopo meninggal pukul 02.00 waktu setempat. Kabar meninggalnya Sutopo itu disampaikan Direktorat Pengurangan Risiko Bencana (PRB) BNPB melalui Twitter resminya, Minggu (7/7/2019).

Setelah sekian lama berjuang melawan penyakit kanker yang dideritanya, akhirnya takdir Sang Khalik lah yang menentukan kehidupan dan kematian kita.

Sosok pak Sutopo sebagai juru bicara BNPB sangat melegenda karena bukan saja keakuratan data yang dia paparkan setiap kali menyampaikan kabar bencana, tapi terlebih komitmen dan sikap pantang menyerah yang dia tunjukkan setelah divonis terkena kanker paru. 

Penyakit yang dideritanya itu seperti tak menghalangi tanggungjawabnya untuk terus bekerja.

Sehubungan dengan sakit kanker paru yang diidap oleh pak Sutopo, penulis mempunyai pengalaman yang sangat personal.

Ya, ibunda penulis sendiri menghadap sang Pencipta akibat penyakit itu beberapa tahun yang lalu.

Sampai saat ini, setiap mendengar atau membaca mengenai sakit tersebut seperti ada trauma tersendiri melanda pra-kesadaran penulis. 

Ibunda atau yang kami panggil mamak, mengalami penyakit tersebut dengan tanpa menyadarinya sama sekali. Memang sejak muda almarhumah mengidap gejala asma. Akibatnya terkadang mengalami sesak nafas namun tidak pernah berlangsung lama.

Akibat gejala asmanya ini, mamak sangat sensitif terhadap bau asap rokok. Jika seseorang merokok, walau jaraknya jauh, beliau akan langsung merasakannya sehingga para adik yang merokok sama sekali dilarang merokok di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun