Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tukang Gorengan Menjadi Teroris, Kok Bisa?

4 Juni 2019   21:24 Diperbarui: 5 Juni 2019   17:19 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Medcom.id

Secara teori ada beberapa alasan mengapa seseorang bisa menjadi teroris.

Alsan pertama dan utama mengapa seseorang bisa bersikap radikal adalah rasa benci. Kebencian itu bisa bersifat rasional dan irasional. 

Kebencian rasional misalnya menyangkut ketidakadilan atau penindasan. Karena alasan itu bisa dimengerti secara logis. Namun ada juga kebencian secara irasional. Biasanya kebencian irasional menyangkut perbedaan ras, agama, ideologi dan orientasi seksual. 

Alasan tak masuk akal itu melihat bahwa orang atau kelompok orang lain berbeda dengan dirinya sehingga dirasakan sebagai suatu ancaman.

Alasan lain yang menjadikan seseorang teroris adalah prasangka. Prasangka ini adalah bagian dari struktur psikologis manusia untuk menghadapi sesuatu yang tidak mereka kenal. 

Karena rasa prasangka itu menimbulkan kecemasan, maka untuk menghilangkan kecemasan ini maka individu bersangkutan berusaha menghilangkan sumber prasangka atau musuh tersebut. 

Terorisme juga bisa muncul karena keyakinan bahwa ada bahaya dari luar yang akan menjajah kelompoknya. 

Dalam hal ini mereka merasa bahwa supremasi yang mereka miliki bisa hilang karena serangan dari kelompok yang mereka anggap berbeda. 

Ironis nya, di lain pihak sikap fanatisme teroris juga bisa timbul karena keinginan untuk dicintai. 

Kebutuhan dasar manusia untuk dicintai ini, jika tidak terpenuhi maka bisa menyebabkan seseorang mengindetifikasi dirinya pada kelompok ekstrimis yang dirasa menerima dirinya. 

Hal ini bisa menjelaskan mengapa "kesetiakawanan" para preman dan geng kejahatan bisa sangat kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun