Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hasil Survei Vs Kerumunan, Mana Indikator Kemenangan?

3 April 2019   19:18 Diperbarui: 3 April 2019   20:06 1462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kompas.com

Perdebatan antara para pendukung mengenai siapa yang memenangkan Pilpres semakin sengit.

Lembaga survei pun nampaknya sengaja mengeluarkan hasil prediksi mereka di saat hari pencoblosan semakin mendekat agar lebih bisa menarik perhatian.

Bagi pendukung yang melihat hasil survei memenangkan jagoannya semakin yakin bahwa mereka di pihak pemenang. 

Namun, kubu yang diprediksi kalah belum mau menyerah. Mereka mengandalkan pandangan mata. Jagoan kami selalu disambut kerumunan masa dan itulah tanda kami akan menang, kata mereka.

Lalu bagaimana membaca kedua fenomena ini? Mana yang lebih bisa dipercaya? Hasil prediksi survei atau besarnya rombongan masa saat kampanye?

Untuk hasil survei, ini adalah prediksi berdasarkan rumus dan perhitungan ilmiah berdasarkan pengambilan sampel dengan rumusan hitungan tertentu. 

Kalau kita melihat hasil dari prediksi yang dihasilkan oleh lembaga - lembaga survei yang ada, sejauh ini nampaknya cukup bisa dipercaya. 

Memang ada beberapa pengecualian, seperti halnya pilkada DKI yang hasilnya diluar prediksi. Namun anomali itu bisa dijelaskan dengan adanya dugaan  pengaruh intimidasi masal dan politik SARA yang masif terjadi pada waktu itu.

Lalu bagaimana dengan realita banyaknya kerumunan masa saat diadakan kampanye terbuka? Apakah itu bisa dijadikan kriteria kemenangan?

Membandingkan Kerumunan memang relatif sulit. Dalam hal ini kita seringkali dipengaruhi oleh penilaian subyektif. 

Apalagi jika itu diambil dari hasil photo. Banyak faktor efek manipulasi photo yang menyebabkan sulit untuk memastikan jumlah kerumunan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun