Mohon tunggu...
mariska duwi arifin
mariska duwi arifin Mohon Tunggu... ASN PUSTAKAWAN PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

Mari membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Poin Penting Yang Harus Diperhatikan Oleh Pustakawan Dalam Memberikan Layanan Jasa Informasi

10 Juli 2025   10:11 Diperbarui: 10 Juli 2025   10:10 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, perpustakaan terus berkembang menjadi pusat penyedia layanan jasa informasi yang paling dipercaya kredibilitasnya. Jasa informasi yang disediakan oleh perpustakaan secara umum harus dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan pengguna. Menurut Fransisca Rahayuningsih (2015) dalam bukunya yang berjudul “Mengukur Kepuasaan Pemustaka : Menggunakan Metode LibQual+” dijelaskan bahwa jika perpustakaan ingin memberikan jasa informasi, maka perpustakaan harus mempertimbangkan :

  • Siapa pemakainya?
  • Apa yang diperlukan?
  • Mengapa mereka menginginkannya?
  • Pelayanan seperti apa yang mereka kehendaki?
  • Faktor apa saja yang mempengaruhi pemilihan jasa yang ditawarkan?

Biasanya, jasa informasi yang ada di perpustakaan itu berbentuk:

  • Layanan referensi
  • Bimbingan pemakai yang dijalankan baik secara langsung atau tidak langsung
  • Meja informasi
  • Korespondens
  • Silang layanan antar perpustakaan
  • Layanan jasa khas perpustakaan tersebut

Jasa-jasa informasi ini biasanya memang menjadi ‘senjata andalan’ bagi perpustakaan karena paling banyak dibutuhkan oleh pengguna sehingga dalam pengimplementasiannya harus dapat dijalankan secara maksimal.

Pada proses pemenuhan kebutuhan pengguna, perpustakaan sebaiknya dapat lebih peka terhadap apa yang sebenarnya diinginkan oleh pengguna. Sebelum merancang jasa informasi yang sesuai, perpustakaan harus sadar bahwa minat baca masyarakat Indonesia itu termasuk rendah. Meskipun yang dilayani kebanyakan adalah dari kalangan akademisi, akan tetapi tidak semua penggunanya suka untuk membaca. Kebanyakan dari mereka, membaca informasi diperpustakaan untuk mengerjakan makalah atau tugas akhir. Menurut Sutarno N.S dalam bukunya yang berjudul “Perpustakaan dan Masyarakat”, dijelaskan bahwa faktor pendorong minat baca pengguna antara lain:

  • Rasa ingin tau yang tinggi atas fakta, teori, prinsip, pengetahuan, dan informasi
  • Keadaan lingkungan fisik yang memadai
  • Keadaan lingkungan sosial yang kondusif untuk membaca
  • Rasa haus akan informasi
  • Berprinsip hidup bahwa membaca adalah kebutuhan rohani

Dalam hal ini, mendorong minat baca pengguna dapat menjadi langkah awal dalam menentukan sumber dan jasa informasi apa yang sesuai. Jika minat baca pengguna sudah tinggi, maka tingkat keterpakaian koleksi akan tinggi pula. Hal inilah yang seharusnya menjadi perhatian awal bagi perpustakaan untuk menghadapi tren dan kecenderungan pemanfaat sumber dan jasa informasi di perpustakaan terutama diera digital seperti sekarang ini. (MDAP)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun