Jadilah Lebih Baik dari Hari Kemarin, Bukan Lebih Baik dari Orang Lain
Setiap orang pasti pernah membandingkan diri dengan orang lain. Entah itu dalam urusan pekerjaan, pencapaian pribadi, bahkan dalam hal-hal kecil seperti gaya bicara atau cara berpakaian. Tanpa sadar, membandingkan diri menjadi kebiasaan yang sulit dihindari. Sayangnya, kebiasaan ini seringkali justru membuat kita merasa tidak cukup baik, kurang layak, atau bahkan kehilangan rasa percaya diri.
Padahal, hidup bukanlah tentang siapa yang lebih cepat mencapai puncak, siapa yang lebih populer, atau siapa yang paling banyak mendapat pengakuan. Hidup adalah tentang perjalanan memperbaiki diri sedikit demi sedikit, menjadi versi diri yang lebih baik dari hari sebelumnya. Jika kita fokus pada perlombaan melawan diri sendiri, maka kita akan menemukan makna yang lebih dalam dalam setiap langkah kehidupan ini.
Pagi ini, saya membaca sebuah kalimat sederhana namun penuh makna yang dibagikan oleh Ustaz Haqqy dari Pondok Pesantren Ibadurrahman Stabat melalui story WhatsApp-nya. Beliau menulis, “Kamu hanya perlu lebih baik dari hari kemarin, bukan lebih baik dari orang lain.” Sekilas sederhana, tetapi kalimat ini menampar kesadaran saya. Ternyata, sering kali kita terlalu sibuk menengok kiri-kanan hingga lupa menoleh ke dalam diri sendiri: sudahkah hari ini saya lebih baik dari kemarin?
Sebagai manusia biasa, tentu ada hari-hari di mana kita merasa lelah, kalah, dan tertinggal jauh dari orang lain. Namun itu tidak mengapa. Karena ukuran kemajuan sejati bukanlah bagaimana posisi kita dibanding orang lain, tetapi seberapa jauh kita telah berjalan dari titik awal kita sendiri. Dan di sinilah prinsip "jadilah lebih baik dari hari kemarin, bukan lebih baik dari orang lain" menemukan makna sesungguhnya.
Prinsip ini menjadi sangat penting untuk dipegang, terlebih bagi kita yang berprofesi sebagai guru. Dalam dunia pendidikan, kemampuan dan pendekatan setiap guru tidak bisa diseragamkan begitu saja. Setiap guru memiliki karakter, pengalaman, dan latar belakang yang berbeda. Jika kita sibuk membandingkan diri dengan guru lain, maka kita akan kehilangan kesempatan untuk mengenali dan mengembangkan potensi unik yang kita miliki sendiri.
Guru adalah Profesi yang Dituntut Terus Berkembang
Menjadi guru di era sekarang bukanlah perkara mudah. Dunia pendidikan terus berubah, kurikulum diperbaharui, tantangan siswa semakin kompleks, dan teknologi terus berkembang. Jika guru hanya terpaku membandingkan diri dengan guru lain, kita bisa saja jatuh pada rasa minder, atau sebaliknya, merasa paling hebat dan berhenti belajar.
Namun ketika kita fokus menjadi lebih baik dari hari kemarin, maka perjalanan sebagai pendidik menjadi lebih bermakna. Hari ini, mungkin kita baru mampu membuat satu anak tersenyum di kelas, besok kita berusaha menambah satu lagi. Hari ini, mungkin kita hanya menggunakan metode konvensional, besok kita coba memasukkan media baru yang lebih menarik bagi siswa.
Refleksi Diri: Kunci Menjadi Guru yang Lebih Baik