Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pesona Dunia bagi Kita?

15 April 2024   09:09 Diperbarui: 15 April 2024   09:13 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pesona dunia telah menjadi subjek pemikiran dan inspirasi bagi banyak orang sepanjang sejarah. Dari keajaiban alam hingga pencapaian manusia dalam seni dan teknologi, dunia menawarkan beragam pesona yang memukau dan menginspirasi.

Pesona dunia dapat bervariasi dari sudut pandang individu. Bagi sebagian orang, keindahan mungkin ditemukan dalam keajaiban alam seperti gunung, laut, dan hutan yang indah. Sementara itu, yang lain menemukan keindahan dalam karya seni manusia seperti arsitektur megah, lukisan yang memukau, atau musik yang menyentuh jiwa. Namun demikian, keindahan tidak hanya terletak pada apa yang dapat dilihat, tetapi juga bisa dirasakan melalui momen kebahagiaan, cinta, dan kedamaian.

Dunia adalah tempat yang kaya akan pesona keindahan dalam berbagai bentuk dan bentang. Meskipun persepsi tentang keindahan dapat bervariasi, kesadaran akan keunikan dan keajaiban dunia dapat memperkaya pengalaman hidup kita. Dengan menghargai dan merayakan keindahan di sekitar kita, kita dapat menghadapi kehidupan dengan penuh rasa syukur dan kegembiraan.

Namun dibalik pesona dunia yang penuh dengan keindahan ini, kita seringkali terpesona oleh keindahan dunia. Pemandangan alam yang memukau, kesenangan duniawi, dan kenikmatan materi seringkali mengisi hari-hari kita. Seberapa besar pengaruh dunia ini sebenarnya terhadap kita? Bagaimana kita seharusnya memandangnya?

Dunia ini memang memiliki pesonanya sendiri. Keindahan alam, pencapaian manusia, dan kenikmatan yang bisa kita rasakan, semuanya terasa begitu menawan. Namun, apakah semua itu cukup untuk memenuhi hati kita?

Seindah apapun pesona dunia, kita harus mengingat bahwa dunia hanyalah sementara. Kita adalah musafir di sini, beristirahat sejenak sebelum kembali ke kampung akhirat. Kita harus menjadikan akhirat sebagai tujuan utama kita. Seindah apapun pesona dunia, jangan sampai kita terlena dan lupa akan hakikat sejati. Kita berasal dari Allah dan akan kembali kepadaNya. Oleh karena itu, jadilah kita orang asing di dunia ini, berhati-hati dalam pergaulan, dan selalu memperbanyak bekal untuk perjalanan kita yang sebenarnya. 

Mari kita ingat dan renungkan bersama:

  • Dunia ini adalah tempat ujian dan persiapan untuk kehidupan setelah kematian. Oleh karena itu dibutuhkan kesabaran dan keikhlasan dalam menghadapi ujian dan mempersiapkan bekal untuk kehidupan setelah kematian.
  • Dunia adalah tempat kita beramal tanpa ada  hisab, akhirat saatnya hisab tanpa ada lagi amalan, oleh karena itu perbanyaklah bekal untuk akhirat.
  • Dunia ini sungguh tidak akan kekal, karena sesungguhnya akhirat tempat yang kekal nan abadi
  • Dunia ini pasti akan kita tinggalkan, mungkin hari ini, esok, atau lusa. Maka genggam dunia ini dengan tangan kita jangan dihati.
  • Dunia ini bukanlah tujuan akhir kita, jangan sampai melalaikan kita, syurga adalah harapan dan tujuan kita yang sesungguhnya.
  • Dunia adalah tempat istirahat sejenak, kita bagaikan seorang musafir yang berteduh di bawah pohon rindang, yang pada akhirnya kita akan pergi meninggalkannya dan kembali ke kampung akhirat yang sesungguhnya.
  • Dunia ini adalah tempat asing bagi kita, karena sesungguhnya kita milik  Allah dan akan kembali kepada Allah.

semoga bermanfaat 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun