Mohon tunggu...
Mario Amarya
Mario Amarya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Saya hobi menulis dan saat ini sedang mencari pekerjaan tetap yang berhubungin dengan menulis dan menerjemahkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Harry Kane, The Next 'Michael Ballack'?

20 Februari 2024   08:28 Diperbarui: 20 Februari 2024   08:38 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harry Kane dan Michael Ballack, dua pemain beda generasi yang sama-sama tidak berjodoh dengan trofi. Sumber: getty images.

Niatnya ingin mendapatkan banyak gelar dengan pindah klub, eh kenyataannya tetap juga tidak 'berjodoh' dengan trofi dan selalu bernasib sial. Itulah Harry Kane, mantan pemain Tottenham Hotspur asal Inggris yang musim lalu hengkang dan memperkuat Bayern Munchen. 

Dirinya memang selalu menjadi top skorer dan rajin mencetak gol, namun hal tersebut tetap tidak menjadi jaminan bagi Kane untuk bisa mendapatkan gelar juara atau trofi. Dan karena itulah banyak netizen yang menjuluki Harry Kane dengan label 'Kutukan Trofi Harry Kane' atau Kutukan Harry Kane, karena selalu gagal dalam mendapatkan gelar juara. 

Nasib pemain berusia 30 tahun ini mengingatkan kita pada sosok legenda timnas Jerman dan legenda Chelsea, Michael Ballack. Michael Ballack juga adalah mantan pemain yang tidak berjodoh dengan trofi dan selalu menjadi runner-up saat membela beberapa klub, hingga dia mendapatkan julukan 'Mr. Runner-up'. 

Memang Ballack dan Kane beda generasi, namun hampir memiliki persamaan yang secara kebetulan: Sama-sama tidak pernah meraih trofi. Hanya saja, Ballack pernah merasakan 4 kali juara liga domestik, yaitu bersama Bayern Munchen (3 kali) & Chelsea (1 kali). Namun, Ballack tidak beruntung ketika mencapai final bersama timnas Jerman. 

Bersama timnas Jerman yang sudah ia bela selama 11 tahun dari 1999 hingga 2010, dia meraih 2 kali runner-up (Piala Dunia 2002 & Euro 2008) dan 2 kali meraih peringkat ketiga (Piala Dunia 2006 & Piala Konfederasi 2005). Saat di Bayer Leverkusen, Ballack dua kali meraih runner-up di DFB POkal serta UCL musim 2001-2002. Dan bersama Chelsea, Ballack menjadi runner-up UCL musim 2007-08. 

Sementara itu Harry Kane, bersama timnas Inggris dia hanya meraih peringkat keempat di Piala Dunia 2018, padahal hanya tinggal selangkah lagi dia bisa membawa The Three Lions menuju ke final. Sementara di Euro 2020, Harry Kane membawa Inggris meraih runner-up. Dan bersama Tottenham Hotspur, Kane juga pernah merasakan menjadi runner-up liga Champions musim 2018-19. Jadi intinya, Harry Kane dan Michael Ballack memang sial saat timnya melaju ke babak final.

Harry Kane saat meraih runner-up UCL musim 2018-19 bersama Tottenham Hotspur. Sumber: getty images (Visionhaus)
Harry Kane saat meraih runner-up UCL musim 2018-19 bersama Tottenham Hotspur. Sumber: getty images (Visionhaus)
Harry Kane bersama Bayern Munchen: Runner-up DFB Supercup, tersingkir di babak awal DFB Pokal, peringkat 2 Bundesliga, dan (kemungkinan) tersingkir di 16 besar UCL musim 2023-24

Harry Kane saat debut perdana bersama Munchen di DFB Supercup melawan RB Leipzig di tahun 2023. Sumber: getty images (CHRISTOF STACHE)
Harry Kane saat debut perdana bersama Munchen di DFB Supercup melawan RB Leipzig di tahun 2023. Sumber: getty images (CHRISTOF STACHE)
14 tahun bersama Tottenham Hotspur dan selalu gagal meraih juara dan gagal mendapatkan trofi, akhirnya Harry Kane memutuskan untuk bergabung dengan Bayern Munchen di tahun 2023 dengan harapan bisa mendapatkan gelar dan trofi perdananya. Namun, alih-alih mendapatkan trofi dan gelar perdana, justru Harry Kane tetap bernasib sial dan kemungkinan besar juga gagal mendapatkan gelar juara bersama Die Roten. 

Bagaimana tidak, di debut pertamanya bersama Munchen, Kane langsung bermain di DFB Supercup menghadapi RB Leipzig. Namun, naasnya skuad asuhan Thomas Tuchel tanpa ampun dibantai Leipzig dengan skor 3-0. Harapan pertama Kane meraih trofi perdananya bersama Munchen pun kandas. Lalu, harapan kedua Kane juga pupus seketika saat Bayern Munchen secara mengejutkan kalah di Ronde kedua DFB Pokal musim 2023-24 oleh FC Saarbruecken yang merupaan klub kasta ketiga Bundesliga! Sungguh mengenaskan sekali, dan kalahnya pun dengan skor 2-1. 

Di Bundesliga musim ini pun, Munchen yang sempat menempel ketat Leverkusen pun akhirnya juga terpeleset dan berjarak 8 poin. Terbaru, Kane dkk kalah dari Vfl Bochum dengan skor 3-2. Dan yang paling baru adalah, saat Kane dkk kalah 1-0 oleh Lazio di babak perempatfinal UCL 2023-24. Entah apakah di UCL musim ini Kane akan membuat Munchen tersingkir juga lebih awal, atau masih akan diberi 'kesempatan' untuk lolos ke babak perempatfinal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun