Larutan suspensi ini campuran larutan yang ada bahan padatnya. Jadi kalau dapat obat yang merupakan suspensi, harus dikocok terlebih dahulu agar dosis obatnya merata.
Suspensi ada yang berupa sediaan topikal, atau obat luar, seperti bedak kocok.
Juga ada yang berupa suspensi sirup kering. Sirup Kering biasanya merupakan sediaan antibiotik yang dilarutkan ketika hendak dikonsumsi. Masa pakainya relatif pendek hanya 7 - 10 hari setelah dilarutkan.
Kecuali sediaan topikal/obat luar, larutan suspensi ini hanya bertahan 35 hari setelah dibuka dalam situasi suhu kamar terkendali (15 - 30 derajat C)
2. Sirup
Larutan sirup merupakan bahan obat yang terlarut dalam campuran larutan gula kadar tinggi sehingga rasanya manis. Selain gula, ada pula bahan tambahan lain, seperti perasa, pengental, pengawet dan penstabil.
3. Eliksir
Larutan ini stabil dan mengandung alkohol sebagai bahan pelarutnya.
 Kelemahan jenis obat dalam bentuk cairan ini adalah dari sisi ketepatan dosis dan kepraktisan. Jadi, tanyakan selalu pada Apoteker di apotek berapa ml obat yang harus dikonsumsi beserta waktunya dan gunakan selalu sendok ukur agar dosis yang dikonsumsi tepat. Jangan lupa untuk mengocok dahulu obat ini sebelum diminum.
Nah, itulah jenis-jenis sediaan obat yang ada di Apotek. Penggunaannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan, dan jangan lupa tanya kan pada Apoteker di Apotek jenis obat apa yang paling sesuai untuk menangani masalah Anda.Â
Salam Sehat!