Saya ingin mengajukan satu pertanyaan "Pernahkah Anda membayangkan apa yang akan terjadi pada generasi berikutnya jika kita tidak menjaga lingkungan dan budaya? Yah kita tidak perlu menjawab tetapi kita harus memikirkannya.
Dalam 5 tahun ke depan, kita telah mencapai titik kritis dalam banyak hal, terlalu banyak pengunjung di atraksi, di kota, di taman nasional, pantai, memompa limbah ke lautan kita yang indah dan meninggalkan sampah di mana-mana. Bagaimana kita menghentikan kegilaan ini? Jika tidak kita pertahankan, cegah atau kurangi kita tidak akan bisa menyelamatkan pariwisata.
Seperti diketahui, Kementerian Pariwisata mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan di Nusa Tenggara Timur. Sehingga kita harus menjaga keunikan kekayaan alam dan budaya lokal. Pariwisata Berkelanjutan didefinisikan sebagai pariwisata yang mempromosikan pengelolaan sumber daya jangka panjang untuk memberikan manfaat ekonomi, melestarikan lingkungan alam, dan melestarikan budaya. Saat ini, Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu tempat wisata paling populer di Indonesia. Kami memiliki banyak tempat wisata yang indah, budaya dan tradisi yang kaya. Oleh karena itu, kita harus menjaga, melindungi, dan memeliharanya. Jadi itu akan menjadi setenar yang ingin kita capai. Tapi sebagai generasi muda apa yang bisa kita lakukan?
Menurut saya ada dua hal dasar untuk menjaga pariwisata di Nusa Tenggara Timur.
Pertama, kita harus menjaga budaya dan tradisi kita. Budaya dan tradisi kita akhirnya hilang seiring berjalannya waktu. Munculnya budaya asing seperti k-pop dan kemudian tren fashion asing membuat kita lupa betapa uniknya budaya kita sendiri dan kecanduan budaya lain. Kita mencoba mengenal budaya asing dan menirunya daripada mengenal budaya kita sendiri. Sebagai contoh di zaman sekarang ini terkadang sebagai generasi muda, kita merasa malu untuk memakai pakaian adat atau bahkan memperkenalkan musik atau tarian tradisional kita karena terkesan kuno. Lebih baik kita belajar tentang budaya kita dan menghidupkannya. Kita berada di era digital, sehingga kita dapat menggunakannya untuk menampilkan budaya kita seperti musik atau tarian tradisional dan memperkenalkan mode tradisional kita sebagai mode tren baru. Kita bisa membuat video tentang budaya kita dan diposting di media sosial karena semakin banyak orang mengenal budaya kita, semakin menarik mereka untuk berkunjung.
Di sisi lain, kita harus bersikap sopan kepada turis dan membuat mereka nyaman. Keramahan adalah karakter dan budaya bangsa Indonesia pada umumnya, selalu menghormati tamunya dan dapat menjadi tuan rumah yang baik. Sikap ramah ini menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan, oleh karena itu kita harus terus menjaganya. Contoh sederhana yang bisa dilakukan seperti tersenyum, menyapa, menyapa orang lain.
Kedua, menjaga kebersihan lingkungan. Kita harus mulai dari diri kita sendiri untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan. Gunakan cara-cara yang mudah dan sederhana, misalnya dengan membuang sampah pada tempatnya, tidak menggunakan plastik saat berbelanja, dan menghemat penggunaan air, memelihara fasilitas umum, dan tidak merusak infrastruktur yang telah dibangun pemerintah. Selain itu, melestarikan hutan dengan menanam pohon dapat membantu melestarikan lingkungan. Meski langkah ini terbilang sederhana, namun jika dilakukan secara bersama-sama maka akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi alam kita.
Pariwisata memberi kita motivasi untuk menjaga budaya kita. Kami memiliki budaya yang berbeda, kami harus belajar lebih banyak tentang budaya kami, Pariwisata memberi kami lebih banyak pendapatan terutama pemerintah dapat memperoleh lebih banyak pajak. Oleh karena itu kita sebagai generasi muda harus memiliki tanggung jawab terhadap budaya dan lingkungan kita. Mari kita ambil langkah sederhana ini masa depan kita tergantung pada apa yang kita lakukan hari ini. Saya percaya bahwa hasil besar dimulai dari langkah kecil.
