Mohon tunggu...
mariia trysana
mariia trysana Mohon Tunggu... Lainnya - Do not let everyone know everthing about you. Cultivate a mystique

Treat yourself like someone you loved

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Aku dan Kamu

22 Mei 2020   12:00 Diperbarui: 22 Mei 2020   11:53 2106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini adalah sebuah kisah tentang aku dan kamu. Tapi bukan kita. Karena tidak pernah ada kita. Yang ada hanya aku dan kamu.

Aku dan kamu menjadi sebuah ikatan yang tak semestinya terjadi. Takdir menyatukan kita dalam keadaan yang sangat rumit, betapa hebatnya Tuhan yang telah mempertemukan kita dan membuat kita saling mengenal.Cerita cinta ini sangat rumit dan aku tak tahu kapan akan berakhir.

KAMU...!!! Ya Kamu hadir dan mengubah segalanya. Apa kamu tahu itu? Dulu, sebelum aku kenal kamu semuanya kerasa begitu biasa dan semuanya terasa berwarna hitam putih saja. Aku  pernah merasa males untuk menaruh perasaan sayang kepada seorang cowok. Males untuk mengulang dari awal lagi, benci untuk mengulang sayang dengan orang yang berbeda dan pada akhirnya aku merasakan hal yang sama yang selalu aku rasakan setiap aku jatuh cinta. Mau tahu apa? KECEWA.

Aku berjanji pada diriku sendiri bahwa aku tak akan pernah lagi siap untuk menaruh perasaanku pada seorang cowok, never! Tapi semenjak Tuhan mempertemukan aku dan kamu, aku melanggar janjiku sendiri. Sejak pertama kali aku melihat kamu, ada sesuatu yang beda dari kamu. Kamu tahu? Bagiku, kamu adalah matahari. Kamu hangat, terang dan selalu menyinari aku yang kelam. Meskipun dipenghujung hari kamu menghilang, tapi keesokan hari kamu pasti akan selalu datang. Namun aku lupa bahwa Matahari tidak hanya menyinari bumi. Bumi bukanlah satu-satunya yang mendapatkan kehangatan matahari.

Detik demi detik waktu kita lalui bersama, selalu ada kamu dalam hari-hariku dan aku yang berputar disekelilingmu. Kamu hadir membawa warna baru dalam hidupku. Dulunya hanya hitam putih saja, but now become more colorful. Namun dengan bodohnya ku terlalu terbius dengan semua kata sayangmu, yang nyatanya hanya menutupi kebohongan yang tak bisa kau ungkapkan.

Engkau lari dari kenyataan dan menjadikanku pelampiasan yang tak semestinya kau lakukan. Entah aku terlalu mencintaimu atau terlalu bodoh. Aku tak tahu? hingga akhirnya aku menerimamu dalam hidupku tanpa ingin tahu semua latar belakangmu. Kisah aku dan kamu tidak ada salahnya, hanya aku yang terlalu terlarut dalam kebahagiaan yang kita ciptakan.

Namun pada akhirnya kamu pergi dariku dan kembali pada kenyataan bahwa kita tak bisa bersama. Karena kita adalah matahari dan bumi yang tidak akan pernah terhubung, terpisah jarak namun selalu ada koneksi yang menghubungkan antara aku denganmu

Terima kasih banyak, wahai organ terpandai yang terlupakan, telah mengingatkan aku yang bodoh ini.  Tidak ada "kita ". Tidak akan pernah ada "kita". Yang ada hanyalah "aku" dan "kamu".

#Dirumahaja, 22 Mei 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun