Mohon tunggu...
Maria AnnaTeguh Lestari
Maria AnnaTeguh Lestari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga

Ibu rumah tangga berkreasi dalam menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kecerdasan Cinta

16 Mei 2020   17:39 Diperbarui: 16 Mei 2020   17:42 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Rasa cinta yang ada di dunia alam nyata ini kadang terbeleggu karena ego pribadi. Saat berkata aku mencintaimu, ketulusan jauh dari sesungguhnya,mengapa?

saat kita mencintai seseorang harusnya kita siap dengan apapun yang dilakukan si kekasih hati bahkan saat dia memilih jalan lain untuk tidak berhubungan dengan kita....lalu kalau kita marah ,dendam dan benci maka cinta itu pudar.....lalu kesimpulannya bukan Aku mencintaimu lagi tapi aku mencintai diriku sendiri maka kamu harus membuat aku bahagia dengan kau jadi milikku.egois khan?

Sesungguhnya hakekat mencintai itu rela menerima apapun keputusan si pujaan hati,bila ternyata dia memilih yang lain dan meninggalkan kita , berarti cinta kita kurang besar  sehingga dia mendapatkan cintanya yang lebih besar pada orang lain.

Cinta tak pernah salah, cuma cara kita mencintai yang kadang kurang benar.bila kita mencintai, cintailah dengan tulus sampai kapanpun walau tak bisa dan tak harus bersama.bila dia memilih yang lain karena dia menemukan cinta yang lebih besar dari cinta kita, maka berbesar hatilah.

Cinta terkadang tidak mendapatkan kebahagian, tapi berbahagialah bila kau masih bisa mempertahankannya sehingga cinta akan menemukan tahtanya. 

Cinta itu misteri yang kadang sulit terpecahkan, bukan sekedar mabuk karena cinta menghampiri tetapi saat cinta bisa menjadi racun mematikan, siapa yang bisa,menolak dan menghindar darinya.

Cinta itu harusnya menggambarkan keindahan dan kebahagiaan.begitu seharusnya.tapi kadang letak cinta terlanjur salah jatuh sehingga duka lara karena cinta jadi dilema yang salah dan dipersalahkan.

Kecerdasan cinta selayaknya terpahat pada setiap hati sehingga damailah dunia ini.Karena Cinta letaknya di hati bukan di paras,uang dan harta semata. Cinta yang seharusnya suci dan memang selayaknya suci diberikan oleh hati yang bersih dan murni tanpa meminta balasan atau pamrih. Bila Cinta berharap berbalas pasti itu adalah cinta pamrih.

Aku mencintaimu.....tulus bila tak berharap dibalas.

Aku tetap mencintaimu....tulus bila kurelakan bahagia dengan orang lain yang harus kau bahagiakan dan mungkin lebih pantas.

Aku akan tetap mencintaimu......sepanjang usia sampai kumenutup mata. Kecerdasan cinta memecah misteri cinta ini yang bernyanyi sepanjang waktu. ...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun